Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga menyatakan bahwa Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas Nasional Generasi Berencana (Adujaknas Genre) tahun 2023 mampu menjadi sarana untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.
"Bagi suatu negara, sumber daya yang paling berharga bukanlah tambang, minyak atau gas bumi, melainkan sumber daya manusianya. Tidak ada satu pun negara maju tanpa SDM berkualitas, yang diisi oleh para remaja yang akan meneruskan dan mengantarkan bangsa ini menjadi sejahtera," kata Menteri PPPA dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Bintang selaku Bunda Genre yang hadir dalam pembukaan Adujaknas Genre 2023 di Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu (29/10), berharap kegiatan ini tidak hanya sebatas perayaan semata.
"Kita tidak ingin hanya perayaan semata, tetapi bagaimana implementasi dari diskusi yang kalian lakukan selama beberapa hari ini. Adujaknas ini diharapkan jadi ajang saling berbagi, menginspirasi, dan memotivasi para remaja kebanggaan Bangsa Indonesia," ujar dia.
Bintang juga berharap melalui kegiatan ini, dapat menjawab berbagai permasalahan tentang remaja, dan diimplementasikan dalam karya-karya, inovasi, dan kreativitas generasi remaja yang datang dari seluruh Indonesia.
Adujaknas Genre 2023 kali ini mengangkat tema "Bergerak bersama, berkolaborasi dalam mewujudkan remaja yang bermakna." Genre sebagai sebuah yayasan remaja dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berkolaborasi dengan Kementerian PPPA dan Pemerintah Kota Semarang untuk berbagi praktik-praktik baik tentang penguatan remaja.
Baca juga: Kepala BKKBN: Optimalisasi bonus demografi jamin kesejahteraan remaja
Penjabat Gubernur Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengatakan bahwa di dunia kerja, para remaja yang sudah terlatih berorganisasi seperti di Genre akan mampu bekerja dengan baik.
"Saya melihat kegiatan ini sangat strategis. Karena menurut saya, Pak Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Ibu Menteri Bintang, dan Ibu Wali Kota Semarang Hevearita yang sudah masuk dunia kerja, pasti bisa merasakan kalau rekan kerja kita yang bisa bekerja itu pasti punya aktivitas waktu kuliah dan sekolah, tidak hanya memegang buku saja, karena yang namanya sosialisasi, berorganisasi, memahami orang lain itu dilatih sejak dini," kata Sumarno.
Ia menekankan, di dunia kerja seluruh personil harus mau harus berkolaborasi, bekerja sama, dan berkomunikasi, sehingga Adujaknas Genre ini adalah salah satu kegiatan positif yang mendidik dan menyiapkan para remaja untuk memasuki dunia kerja.
"Ini menjadi contoh bagi kita semua, mudah-mudahan kegiatan ini bisa menyiapkan generasi kita untuk menyambut tahun emas Indonesia di tahun 2045," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Adujaknas 2023, I Putu Arya Aditia Utama menyatakan bahwa kegiatan Adujaknas harus dimaknai sebagai ajang yang dimiliki oleh remaja Indonesia sebagai wadah berdiskusi dan saling berkolaborasi.
"Pelaksanaan Adujaknas 2023 harapannya tidak hanya dijadikan momentum seremonial, tetapi juga menjadi wadah diskusi, berpikir, dan berbagi bagi remaja Indonesia, sehingga Adujaknas ini akan melahirkan ide, gagasan, dan rencana tindak lanjut terkait pergerakan Genre di seluruh Indonesia," katanya.
Baca juga: Pengembangan Desa Ramah Perempuan perlu libatkan tokoh perempuan
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023