Beirut (ANTARA) - Hizbullah Lebanon pada Minggu (29/10) mengatakan telah menembak jatuh sebuah drone atau pesawat tak berawak Israel di Lebanon selatan, dengan menggunakan rudal permukaan-ke-udara.
Penembakan jatuh drone tersebut merupakan pertama kalinya Hizbullah mengumumkan insiden semacam itu, bersamaan dengan meningkatnya bentrokan di perbatasan Lebanon.
Drone itu ditembak di dekat Khiam, sekitar 5 kilometer dari perbatasan dengan Israel, dan terlihat jatuh di wilayah Israel, tambah Hizbullah.
Dua sumber keamanan di Lebanon mengatakan ini adalah pertama kalinya Hizbullah mengumumkan pihaknya menembak jatuh pesawat tak berawak Israel.
Kementerian Pertahanan Israel tidak memberikan komentar. Militer Israel, yang mengklaim melakukan lebih banyak serangan terhadap apa yang disebutnya sebagai sasaran Hizbullah pada Minggu, juga tidak memberikan komentar.
Mohanad Hage Ali, dari lembaga Carnegie Middle East Center, mengatakan Hizbullah telah "mengemukakan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk itu, tetapi ini adalah pertama kalinya mereka menyatakan bahwa mereka memiliki kemampuan semacam ini untuk menembak jatuh sebuah drone".
Militer Israel dan kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon telah saling baku tembak setiap hari sejak dimulainya konflik Gaza tiga pekan lalu.
Baca juga: Pertempuran berkobar, Israel serang dua kelompok Hizbullah di Lebanon
Pada Minggu, militer Israel mengatakan pasukannya menyerang sebuah unit di Lebanon selatan yang berusaha menembakkan rudal anti-tank ke arah Israel, dan bahwa pesawatnya menyerang sasaran Hizbullah sebagai respons terhadap peluncuran proyektil dari wilayah Lebanon.
Sekitar 46 pejuang Hizbullah telah tewas dan 43 lainnya luka-luka di perbatasan sejauh ini, kata kelompok itu, seraya menambahkan bahwa mereka telah melakukan 84 serangan di 42 titik di sepanjang perbatasan sejak dimulainya bentrokan.
Militer Israel mengatakan sedikitnya tujuh tentaranya telah tewas sejauh ini.
Sebelumnya, pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon UNIFIL mengatakan bahwa salah satu anggotanya terluka setelah peluru menghantam pangkalannya di dekat desa Houla di perbatasan Lebanon-Israel pada Sabtu.
UNIFIL pada Sabtu mengatakan bahwa kantor pusatnya di dekat kota pesisir Naqoura di Lebanon juga dirusak oleh sebuah peluru yang mendarat di dalam pangkalan tersebut.
"UNIFIL menyatakan keprihatinan serius atas dua serangan terhadap pasukan kami yang tanpa kenal lelah bekerja 24/7 untuk memulihkan stabilitas di Lebanon selatan dan mengurangi eskalasi situasi berbahaya ini," tulis UNIFIL di platform media sosial X.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pemimpin Hizbullah, Hamas dan Jihad Islam bahas cara raih kemenangan
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023