Apakah memang Meksiko tetap menjadi "kuda hitam", sementara mereka mampu memenangi medali emas di ajang Olimpiade. Peran Javier 'Chicharito' Hernandez sungguh penting bagi Meksiko.
Jakarta (ANTARA News) - Dongeng pengantar tidur bagi bocah yang suka mendamba bunga-bunga mimpi, salah satunya kisah ayah baik hati bernama Gepeto yang tidak alpa dengan tugasnya memberi berbagai aksesoris bagi sang buah hati Pinokio.
Gepeto mendamba punya anak karena ia mendengar suara gaduh dari sekelompok anak dalam perjalanan pulang dari sekolah. Ia menyaksikan mereka tertawa dan berteriak-teriak sambil mengayunkan bukunya masing-masing. Ia kemudian mendesah, "Betapa inginnya aku punya anak sendiri."
Keinginan pantang menyerah dibarengi bisikan hati untuk mendandani Pinokio dalam nukilan dongeng klasik garapan Walt Disney bertajuk Hadiah dari Gepeto itu merujuk kepada tingkah laku pamungkas, bahwa Gepeto membuatkan gaun biru kecil untuk boneka kecil itu, kemudian ia menambahkan bibir merah yang siap tersenyum.
Apa yang diniatkan, apa yang dilakukan, bahkan apa yang dibisikkan oleh Gepeto juga diamini oleh skuad Meksiko menghadapi Piala Konfederasi 2013.
Meksiko terpuruk di Pra-Piala Dunia 2014 zona Concacaf, bahkan sempat terseok-seok. Dalam liga laga yang dilakoni, El Tri hanya memetik tujuh poin.
Sementara, Gepeto mengambil botol cat hijaunya kemudian melukis dua mata hijau besar pada wajah kayu itu. Meksiko bergulat dukacita kekalahan, sementara Gepeto bermandi sukacita bahwa boneka ciptaannya kelak menjadi sahabat anak-anak.
Di satu sisi, kekecewaan akan penampilan skuad Meksiko yang tampil sebagai pasukan semenjana disebut-sebut karena satu alasan: kurang greget, kurang punya bara semangat, bahkan kurang ofensif.
Di lain sisi, Gepeto secara ofensif mengecat rambut dan membuatkan gaun biru untuk sang boneka yang kelak bernama Pinokio.
Meksiko kurang punya modal menuju Piala Konfederasi. Dari empat laga di kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Concacaf, mereka hanya menggondol sekali kemenangan dan sisanya berujung imbang.
Meksiko tidak akan tampil dengan amunisi penuh. Dua striker mereka, Carlos Vela dan Ortibe Peralta absen karena terhadang cedera. Absennya dua bomber ini jelas-jelas menggangu daya gedor lini depan Meksiko.
Ada pernyataan menarik dan mengusik dari pelatih Italia, Cesar Prandelli soal Meksiko. "Kompetisi ini akan meningkatkan semangat tim. Ini juga menjadi ajang bagi kami melihat gambaran tim nasional kami di masa depan. Dan kami akan melawan Meksiko."
"Meksiko tampil sebagai tim yang mengombinasikan antara kekuatan, kecepatan, dan ketangguhan. Meksiko sangat memperhatikan aspek kelebihan seperti ini. Sebagai tim, mereka berkualitas, utamanya dalam mengembangkan serangan," kata Prandelli.
Skuad El Tari memainkan pola 4-4-2, meski kerapkali mengadopsi formasi 4-2-3-1. Mantan pemain Tottenham Giovani Dos Santos berperan sebagai kunci kreatif serangan dengan didukung Javier Hernandez sebagai pengumpan dan pencetak gol.
Meksiko mengandalkan operan-operan pendek. Mereka dengan sabar membangun kerjasama antar lini yang padu. Duet bek tengah Francisco Rodriguez dan Hector Moreno mengancam lini pertahanan lawan, sementara pemain FC Porto Diego Reyes bukan tidak mungkin menjadi pemain bintang di masa depan.
Ini kali kelima Meksiko ikut serta ajang Piala Konfederasi. Mereka mengemas gelar pada 1999 dengan mengalahkan Brazil 4-3, Mereka juga mampu mengalahkan Brazil di babak grup pada 2005. Di semifinal, Meksiko akhirnya dikalahkan Argentina.
Sosok andalan skuad Meksiko: Corona, Dos Santos, Javier Hernandez
Jose Corona, terbilang sukses menjadi kapten kesebelasan Meksiko ketika menang di ajang Olimpiade. Hanya saja, Corona sebagai salah seorang pemimpin pemain Meksiko kerapkali terjangkit penyakit disiplin.
Giovani Dos Santos, kerapkali mencuri perhatian publik pecinta bola di Inggris. Ia kerapkali tampil sangat baik ketika membela negerinya, dibandingkan ketika membela klubnya.
Javier Hernandez, aksinya bersama Manchester United (MU) mengundang decak kagum pecandu sepak bola dunia. Ia menjaringkan gol setiap 118 menit bagi MU. Rekor ini termasuk gemilang di era Liga Inggris.
Analisis skuad Meksiko:
Di bawah mistar gawang: Guillermo Ochoa (Ajaccio), José de Jesús Corona (Cruz Azul), Alfredo Talavera (Toluca). Corona menjadi penyelamat manakala penampilan timnya kelewat buruk di ajang Concacaf. Ochoa menjadi pilihan kedua bila Corona berhalangan turun.
Pemain bertahan: Francisco Javier Rodríguez (América), Carlos Salcido (UANL), Diego Reyes (América), Severo Meza (Monterrey), Héctor Moreno (Espanyol), Jorge Torres Nilo (UANL), Hiram Mier (Monterrey), Gerardo Flores (Cruz Azul). Meksiko dalam beberapa penampilan memeragakan sepak bola menyerang, meski tidak mengabaikan lini pertahanan.
Lini belakang Meksiko menghadapi masalah serius, yakni kerap kurang konsisten dalam penampilan, karena ada sejumlah pemain veteran, Salcido dan Moreno. Lini pertahanan Meksiko memerlukan penguatan jika ingin terus bertahan di Grup A.
Gelandang: Jesús Molina (América), Gerardo Torrado (Cruz Azul), Pablo Barrera (Cruz Azul), ángel Reyna (Pachuca), Javier Aquino (Villarreal), Héctor Herrera (Pachuca), Jesús Zavala (Monterrey), Andrés Guardado (Valencia). Dengan dukungan Guardado and Zavala, lini tengah Meksiko tidak perlu khawatir. Hanya saja, lini gelandang Meksiko kerapkali kurang kreatif dan kerapkali lamban melakukan antisipasi pergerakan lawan.
Pemain depan: Javier Hernández (Manchester United), Aldo de Nigris (Monterrey), Giovani dos Santos (Mallorca), Raúl Jiménez (América). Grafik penampilan lini depan Meksiko kian meningkat dalam beberapa bulan ini dengan dukungan Hernández dan de Nigris. Hanya saja, dos Santos perlu terus meningkatkan daya ofensif.
Meksiko berada satu grup bersama dengan Brazil, Italia dan Jepang. Tiga negara ini sarat pengalaman mengikuti berbagai turnamen. Italia bakal mengalami kesulitan menghadapi kepercayaan diri Italia.
Apakah memang Meksiko tetap menjadi "kuda hitam", sementara mereka mampu memenangi medali emas di ajang Olimpiade. Peran Javier 'Chicharito' Hernandez sungguh penting bagi Meksiko.
Fakta: Meksiko
Mexican Football Federation
Peringkat FIFA: 16
Status: Juara Piala Emas Concacaf 2011
Prestasi: Juara Konfederasi 1999, Juara Concacaf 1965, 1971, 1977: Piala Emas 1993, 1996, 1998, 2003, 2009, 2011
Skuad lengkap:
Penjaga gawang: Ochoa (Ajaccio), Corona (Cruz Azul), Talavera (Toluca);
Pemain belakang: Rodriguez (Club America), Salcido (Tigres), Reyes (Club America), Molina (Club America), Moreno (Espanyol), Torres (Tigres), Mier (Monterrey), Flores (Cruz Azul);
Gelandang: Torrado (Cruz Azul), Barrera (Cruz Azul), Dos Santos (Mallorca), Aquino (Villarreal), Herrera (Pachuca), Zavala (Monterrey), Guardado (Valencia);
Pemain depan: Reyna (Pachuca), De Nigris (Monterrey), Hernandez (Manchester United), Jimenez (Club America).
Catatan Laga Konfederasi:
Jerman 2005
Match Date Venue Home Team Results Away Team
15 29 june Leipzig Germany 4:3 a.e.t. (3:3, 2:1) Mexico
14 26 june Hanover Mexico 1:1 a.e.t. 5:6 PSO Argentina
11 22 june Frankfurt/Main Greece 0:0 Mexico
7 19 june Hanover Mexico 1:0 (0:0) Brazil
3 16 june Hanover Japan 1:2 (1:1) Mexico
Korea Japan 2001
Match Date Venue Home Team Results Away Team
9 03 june Ulsan France 4:0 (1:0) Mexico
6 01 june Ulsan Korea Republic 2:1 (0:0) Mexico
2 30 may Suwon Mexico 0:2 (0:1) Australia
Mexico 1999
Match Date Venue Home Team Results Away Team
16 04 august Mexico City Mexico 4:3 (2:1) Brazil
13 01 august Mexico City Mexico 1:0 a.e.t. USA
10 29 july Mexico City Bolivia 0:1 (0:0) Mexico
6 27 july Mexico City Mexico 2:2 (2:0) Egypt
4 25 july Mexico City Mexico 5:1 (3:0) Saudi Arabia
Saudi Arabia 1997
Match Date Venue Home Team Results Away Team
10 16 december Riyadh Brazil 3:2 (1:0) Mexico
5 14 december Riyadh Saudi Arabia 0:5 (0:1) Mexico
2 12 december Riyadh Mexico 1:3 (0:1) Australia
Saudi Arabia 1995
Match Date Venue Home Team Results Away Team
7 13 january Riyadh Mexico 1:1 a.e.t. (1:1, 1:1) 5:4 PSO Nigeria
1 06 january Riyadh Saudi Arabia 0:2 (0:0) Mexico
Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013