Pembangunan diawali dengan penggalian tanah menggunakan D-Wall Grab Machine Bauer GB50
Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta (Perseroda) membangun dinding penahan tanah (Diagprahm Wall/D-Wall) Stasiun Mangga Besar yang merupakan bagian dari pembangunan stasiun bawah tanah proyek MRT.

"Pembangunan diawali dengan penggalian tanah menggunakan D-Wall Grab Machine Bauer GB50," kata Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Ahmad menuturkan nantinya D-Wall juga berfungsi sebagai dinding stasiun dan pembangunannya membutuhkan waktu sekitar 253 hari.

Berikutnya, lanjut dia, akan ada sekitar 110 panel dinding yang akan dibangun hingga kedalaman 49,45 meter. Hal ini diperlukan mengingat kedalaman Stasiun Mangga Besar mencapai 29 meter dan ketebalan panel mencapai 1,2 meter.

Dalam pembangunan D-Wall Stasiun Mangga Besar sebagai stasiun bawah tanah, pihaknya menemui tantangan besar lantaran lokasinya berdekatan dengan area permukiman warga.

"Lokasi pembangunan menjadi tantangan utama karena jarak penggalian dan bangunan di sekitarnya bahkan kurang dari dua meter," jelasnya.

Mengatasi hal tersebut, tim konstruksi MRT Jakarta dan kontraktor melakukan sosialisasi dan pendekatan langsung kepada penghuni, pemilik, atau pengelola bangunan di sekitar area proyek untuk mendapatkan dukungan kelancaran konstruksi.

Selain itu, secara teknis, tim konstruksi juga melakukan injeksi perbaikan tanah (inject soil improvement) dan survei pra-konstruksi (pre-construction survey) terhadap seluruh bangunan.

Menurut dia, hal itu dilakukan untuk memastikan agar proses pembangunan tidak menimbulkan dampak buruk terhadap bangunan di sekitar area proyek.

Saat proses penggalian tanah untuk membangun stasiun, tim konstruksi juga telah menyiapkan mekanisme mitigasi pemantauan pergerakan tanah untuk memantau kemiringan atau perubahan struktur dengan metode visual di lokasi (on-site visual).

"Mekanismenya yaitu memasang lampu indikator di sepanjang area bangunan di sekitar lokasi proyek," ujarnya.

Stasiun Mangga Besar dan Sawah Besar merupakan dua stasiun dengan desain unik lantaran keduanya merupakan stasiun bertingkat bawah tanah pertama di Indonesia.

Dibangun hingga empat lantai di bawah tanah, Stasiun Mangga Besar memiliki panjang mencapai 223 meter dengan lebar 19 meter serta kedalaman 29 meter dan Stasiun Sawah Besar dengan panjang 250 meter, kedalaman 28 meter, dan lebar 17 meter.

Di kedua stasiun ini, peron menuju utara dan selatan berada di lantai yang berbeda.

Berbeda dengan Stasiun Sawah Besar yang berada di bawah Jalan Gajah Mada, Stasiun Mangga Besar akan dibangun tepat di bawah Jalan Hayam Wuruk dan dilengkapi dengan empat pintu masuk (entrance).
Baca juga: Adhi Karya ikut garap proyek MRT rute Harmoni-Mangga Besar
Baca juga: Dishub DKI rekayasa lalu lintas Harmoni-Mangga Besar
Baca juga: PLN merelokasi kabel bawah tanah Ketapang-Mangga Besar

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023