Jakarta (ANTARA) - PT Bank QNB Indonesia Tbk mencatat pertumbuhan laba sebesar 119 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III-2023, yakni menjadi Rp65,51 miliar.

“Hal ini mempertegas keberhasilan upaya bank dalam menerapkan sejumlah strategi dan langkah untuk memperkuat kondisi fundamental bank,” kata Presiden Direktur PT Bank QNB Indonesia Tbk Haryanto Suganda dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Salah satu faktor pendorong pertumbuhan laba Bank QNB Indonesia adalah optimasi posisi keuangan sehingga margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) mengalami peningkatan.

NIM tumbuh sebesar 64 basis poin (bps) secara tahunan (yoy) menjadi 3,79 persen pada kuartal III-2023. Selain itu, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) naik 18 persen menjadi Rp401,45 miliar dari Rp341,54 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tercatat sebesar 0,95 persen, berada di bawah rasio NPL industri perbankan sebesar 4,95 persen per Juli 2023.

Dengan membaiknya rasio NPL, Bank berhasil menekan beban pencadangan kerugian kredit atau CKPN. Hal ini menyebabkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mengalami penurunan sebesar 4625 bps menjadi 93,09 persen pada kuartal ini dari 139,34 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Ke depannya, bank akan terus mengoptimalkan penyaluran kredit secara hati-hati dan selektif serta tetap berupaya mengendalikan rasio NPL dan CKPN untuk memitigasi potensi kerugian akibat kredit bermasalah,” ujar Haryanto.

Sementara itu, sejalan dengan peningkatan laba, Bank mencatatkan pertumbuhan return on asset (ROA) sebesar 0,58 persen dan return on equity (ROE) sebesar 2,09%. ROA dan ROE Bank masing-masing tumbuh 338 bps dan 1620 bps dari tahun sebelumnya.

Likuiditas bank juga tetap terjaga, tercermin dari rasio kecukupan likuiditas atau liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 502,01 persen pada kuartal III-2023 dan net stable funding ratio (NSFR) sebesar 199,46 persen pada periode yang sama. Kedua rasio tersebut berada di atas ketentuan minimum regulator saat ini sebesar 100 persen.

Pada tahun ini, Bank QNB Indonesia telah menyelesaikan aksi korporasi right issue yang ditujukan untuk memperkuat struktur permodalan bank, yang menjaga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank berada di level yang sehat, yaitu 58,40 persen per September 2023.

Baca juga: QNB relokasi kantor pusat di Jakarta guna perkuat posisi usaha
Baca juga: OJK: Sektor keuangan Indonesia mampu hadapi ketidakpastian global
Baca juga: BI: Indonesia jaga pemulihan ekonomi di tengah ketidakpastian global

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023