Jakarta (ANTARA News) - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diyakini tak berlangsung lama.
"Saya yakin, pelemahan ini sifatnya sementara dan bisa teratasi dengan cepat. Ini by accident saja, tidak terlalu lama. Saya yakin pemerintah, terutama Bank Indonesia mampu menyelesaikan dan mengatasinya, lebih-lebih sudah ada kepastian tentang kenaikan BBM," kata anggota Badan Anggaran DPR RI, Roem Kono di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.
Bila pelemahan rupiah ini terus terjadi, kata politisi Golkar itu, tentu akan berdampak pada postur anggaran dan perekonomian Indonesia.
"Dari sisi ekonomi, sudah tentu ada pengaruhnya. Apalagi kita menetapkan kurs dalam APBN sebesar Rp9600 terhadap dolar AS," kata dia.
Meskipun diyakini tidak berlangsung lama, dirinya tetap meminta pemerintah, khususnya Bank Indonesia untuk tetap mewaspadai hal tersebut.
"Perlu diwaspadai dan gubernur BI bisa mengatasi semua. Harus ada tindakan antisipasi dalam aspek moneter dan jangan terpengaruh ekonomi global," kata Roem Kono.
Ia menilai penyebab dari lemahnya nilai tukar rupiah karena adanya faktor internal dan eksternal.
"Ada pengaruh internal dan eksternal. Dari internal adalah keragu-raguan menaikkan BBM. Kalalu BBM sudah pasti naik, saya kira gak ada pengaruhnya.Faktor eksternal adalah situasi ekonomi global," kata Roem.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013