Beijing, (ANTARA/PRNewswire)- Lembaga kajian pembiayaan hijau (green finance) yang terkemuka di Tiongkok yang berbasis di Beijing, Institute of Finance and Sustainability (IFS) meluncurkan inisiatif global yang meningkatkan kapasitas keuangan berkelanjutan (sustainable finance) di pasar berkembang dan perekonomian berkembang (emerging market and developing economy/EMDE). Inisiatif ini dilansir IFS di Belt & Road Forum yang berlangsung di Beijing minggu ini. Capacity-building Alliance of Sustainable Investment (CASI) akan mengadakan sejumlah program belajar bermutu yang membantu berbagai negara mengembangkan sustainable finance di ASEAN, Asia Tengah, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin.


Dr. Ma Jun, President, IFS, dan mantan Co-Chair, G20 Sustainable Finance Working Group (SFWG), mengemukakan pentingnya peningkatan kapasitas guna mewujudkan potensi permodalan berkelanjutan di Global South. "Keterbatasan kapasitas teknis merupakan salah satu kendala besar dalam memobilisasi pendanaan sektor swasta untuk aksi iklim dan inisiatif keberlanjutan di EMDE. Pada 2023, G20 SFWG menjadikan program peningkatan kapasitas sebagai salah satu prioritas utama, serta mendorong komunitas internasional agar menggerakkan program peningkatan kapasitas dan bantuan teknis di negara-negara berkembang," ujar Ma.


Menindaklanjuti proposal G20, CASI ingin menggunakan metode yang lebih efektif dan inovatif, serta menyebarluaskan wawasan dan praktik terbaik dari sejumlah lembaga anggota melalui berbagai kanal. Hingga kini, pemain utama di segmen sustainable finance, termasuk IFS, Silk Road Fund, HKMA IFFO, HSBC, Standard Chartered Bank, Neuberger Berman telah memastikan partisipasinya di CASI sebagai anggota pendiri. Sementara, 28 lembaga anggota lain, termasuk sejumlah platform dalam naungan organisasi internasional, universitas, asosiasi, organisasi nonpemerintah, lembaga kajian, dan penyedia layanan profesional telah bergabung dengan CASI sebagai penyedia materi informasi dan kanal distribusi. "Kami mengajak lembaga lain agar bergabung sebagai anggota CASI dalam beberapa bulan ke depan," kata Ma.


CASI akan menawarkan program pelatihan tatap muka dan belajar daring bagi audiens, termasuk pihak regulator, lembaga keuangan, perusahaan, serta penyedia layanan di EMED. CASI akan mengatasi kendala utama yang dihadapi di pasar-pasar tersebut, seperti green taxonomy, transparansi tentang inisiatif keberlanjutan (sustainability disclosure), produk keuangan, insentif kebijakan, pasar karbon (carbon market), serta penggagasan proyek yang ramah lingkungan.


Menurut penjelasan Ma, "CASI adalah versi 2.0 dari IFS-hosted Global Green Finance Leadership Program (GFLP). Dalam lima tahun terakhir, GFLP telah mengadakan dan mendukung lebih dari 30 program peningkatan kapasitas global yang diikuti lebih dari 4.500 peserta dari 70 negara."


Peluncuran resmi CASI akan berlangsung di Dubai dalam ajang tahunan PBB tentang iklim (COP28) pada awal Desember. CASI segera beroperasi pada awal 2024.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023