Keberhasilan omzet kami ini 83 persen disumbang dari sektor kredit gadai seperti Gadai Emas, Gadai alat - alat Pertanian, Elektronik. Sementara 17 persen dari sektor kredit usaha (Non Gadai) seperti jaminan surat kendaraan bermotor, pembiayaan kepemi
Surabaya (ANTARA) - PT Pegadaian Kanwil XII Surabaya, Jawa Timur optimistis mampu menggaet lebih dari 1,6 juta nasabah di wilayah kerjanya, di akhir 2023.
Pemimpin PT Pegadaian Kanwil XII Surabaya, Jawa Timur Mulyono Rekso dalam keterangannya di Surabaya, Minggu, mengatakan rasa optimistis tersebut muncul mengingat wilayah Jatim, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mampu menyumbang 58,36 persen bagi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Selain itu, pada Oktober 2023 jumlah nasabah PT Pegadaian Kanwil XII Surabaya Jawa Timur tercatat sudah tembus 1,6 juta nasabah aktif dari sebelumnya sebesar 1,4 juta nasabah aktif atau naik sebesar 13 persen dari tahun sebelumnya.
"Kami optimistis dengan kenaikan angka nasabah Pegadaian Kanwil XII Surabaya, karena didukung program - program terbaru yang kami berikan pada masyarakat. Salah satunya adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR), dimana Pegadaian telah bersinergi dengan BRI dalam program ini, akan memberi pinjaman sebesar Rp10 juta pada masyarakat tanpa jaminan apapun. Selain itu ada program lainnya kami berikan kepada masyarakat," ujarnya.
Tak hanya itu, Mulyono menambahkan bahwa kinerja pihaknya pada tahun ini tumbuh secara positif, karena omzet perusahaan jasa simpan pinjam milik negara wilayah Jawa Timur ini mampu tembus di angka sebesar Rp28 trilliun.
Sementara, dana yang belum terbayar oleh nasabah atau disebut Outstanding Loan (OSL Gross) saat ini mencapai Rp7,3 trilliun dari target Rp6,9 trilliun.
"Keberhasilan omzet kami ini 83 persen disumbang dari sektor kredit gadai seperti Gadai Emas, Gadai alat - alat Pertanian, Elektronik. Sementara 17 persen dari sektor kredit usaha (Non Gadai) seperti jaminan surat kendaraan bermotor, pembiayaan kepemilikan emas, serta pembiayaan haji," ucapnya.
Mulyono menjelaskan, Non Performing Loan (NPL) di tahun ini juga mulai membaik yakni menyentuh di angka 0,3 persen, Sementara non Pegadaian NPL sudah mencapai angka 3,7 persen.
Menurut dia, dari data yang ia peroleh, bisa disimpulkan bahwa masyarakat yang menjadi nasabah Pegadaian mulai sadar dengan tanggung jawabnya sebagai nasabah.
"Ke depan kami akan menargetkan untuk lebih rendah lagi. Sejalan dengan visi perusahaan, Pegadaian akan terus menjadi perusahaan jasa keuangan yang dapat menjadi solusi keuangan pilihan utama masyarakat," kata Mulyono.
Baca juga: Pegadaian catat laba Rp3,2 triliun pada kuartal III-2023
Baca juga: Pegadaian layani pembiayaan mobil listrik lewat Amanah
Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023