Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 24 perusahaan dipastikan akan mengikuti tender pengadaan kompor gas sebagai pengganti kompor minyak tanah setelah mereka lulus babak prakualifikasi yang dilakukan pada 12 Juli lalu. Deputi Produksi Kementerian Koperasi dan UKM Muzni Djalil kepada pers usai sholat Jumat di Jakarta, mengatakan, sejak dibukanya tender pada 26 Juni lalu sebanyak 38 perusahaan mengajukan permohonan. Namun setelah diseleksi dari 38 perusahaan itu, hanya 33 perusahaan yang memenuhi persyaratan. Dari 33 perusahaan yang memenuhi syarat itu, hingga tender ditutup (5/7), hanya 24 perusahaan mengembalikan berkas. "Jadi sudah dapat dipastikan hanya 24 perusahaan yang ikut tender," kata Muzni dan menambahkan bahwa pemenang tender tersebut akan lebih dari satu perusahaan. Menurut dia, pelaksanaan pengadaan kompor gas akan dilaksanakan setelah anggaran disetujui. Pemerintah sebelumnya menganggarkan dana Rp80 miliar untuk pengadaan 1,3 juta kompor gas tersebut. Dari dokumen yang diperoleh disebutkan bahwa peserta yang lulus prakualifikasi tidak dapat menuntut dalam bentuk apa pun baik secara hukum perdata, pidana maupun ganti rugi material jika dana pengadaan kompor gas tidak disetujui. Perusahaan peserta tender tersebut, kata dia, sekitar 65 persen berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sisanya berasal dari Bandung, dan Jawa Timur.Duapuluh empat perusahaan peserta tender tersebut antara lain, PT Sinar Terang Logam Jaya, PT Pindad (Bandung), PT Blue Gas Indonesia, PT Maspion, PT Rinnai Indonesia, PT Sanken Arga Dwipa (Jabodetabek), PT Arto Metal Internasional (Sidoarjo, Jatim). Pemenang tender, menurut Muzni, akan diumumkan setelah terbentuknya tim teknis pengadaan kompor gas elpiji. Saat ini usulan yang masuk dari Departemen Perindustrian, Badan Penerapan dan Pengembangan Teknologi Indonesia (BPPT), dan Kementerian Koperasi dan UKM. Sedangkan dari Menko Perekonomian belum mengirimkan anggotanya. Meski demikian, Muzni tetap optimis pemenang tender akan diumumkan paling lambat pada akhir bulan ini. Dikatakannya, untuk tahap awal perusahaan pemenang tender tersebut akan memproduksi 400.000 unit kompor gas dari 1,3 juta yang direncanakan. Kompor gas itu dijadwalkan selesai pada akhir tahun ini, termasuk pendistribusiannya. Pengadaan kompor gas elpiji ini merupakan salah satu program pemerintah tentang pengalihan penggunaan kompor minyak tanah ke gas elpiji. Kompor gas tersebut nantinya dibagikan kepada masyarakat secara gratis untuk mengganti kompor minyak tanah. Untuk tender kompor gas tersebut, para peserta tender diwajibkan menyertakan desain, jaminan garansi, serta pernyataan bahwa kompor tersebut sudah memenuhi Standar Nasional Industri (SNI). Di samping itu juga diwajibkan menyebutkan banyaknya konsumsi gas yang diserap kompor tersebut pada setiap jam pemakaian. Selain itu, Kementerian Koperasi dan UKM juga mewajibkan setiap peserta tender mengikutsertakan produsen kompor gas skala kecil (UKM) sebagai mitranya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006