Dari kasus kebakaran TPA Rawa Kucing yang menimbulkan asap pekat dan menyebabkan warga dievakuasi, kami mengedukasi warga sekitar untuk lebih peduli kesehatan

Tangerang (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Provinsi Banten mensosialisasikan serta mengedukasi warga di sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Rawa Kucing terkait bahaya asap untuk kesehatan sehingga harus melindungi diri dengan menggunakan masker.

"Dari kasus kebakaran TPA Rawa Kucing yang menimbulkan asap pekat dan menyebabkan warga dievakuasi, kami mengedukasi warga sekitar untuk lebih peduli kesehatan dengan menggunakan masker, sebab proses pemadaman masih berlangsung saat ini," kata Humas PMI Kota Tangerang Ade Kurniawan di Tangerang, Minggu.

Terkait dengan kegiatan sosialisasi dan edukasi, PMI antara lain melakukan penempelan sticker di rumah, warung, dan beberapa pusat keramaian agar diketahui masyarakat.

Selain itu, PMI juga membagikan masker kepada masyarakat sekitar TPA Rawa Kucing karena asap masih muncul dari lokasi terbakarnya sampah di TPA Rawa Kucing.

"Upaya ini juga kami lakukan sebagai langkah antisipasi munculnya kasus ISPA yang disebabkan asap pekat dari kebakaran TPA Rawa Kucing. Maka itu pembagian masker kita masifkan," katanya

Tidak hanya warga, petugas pemadam kebakaran pun diberikan masker untuk menunjang kerjanya agar lebih optimal. Sebab asap dan bau yang ditimbulkan dari sampah terbakar bisa menganggu kesehatan.

"Kita juga melakukan pemantaun kondisi setiap personil yang bertugas agar tidak ada yang mengalami sesak nafas. Meski sudah mereda tetapi perlu kewaspadaan," kata Ade Kurniawan.

Kepala pelaksana BPBD Kota Tangerang Maryono menuturkan, proses pemadaman masih menerapkan ragam mekanisme mulai dari memasukan pipa ke dalam permukaan sampah hingga water bombing.

Pemadaman akan terus berlangsung sampai masa tanggap darurat bencana berakhir pada 2 November 2023. Terkait perpanjangan, pihaknya masih tetap melihat perkembangan dari pemadaman itu sendiri.

"Walau kebakaran TPA terlihat sudah jauh mereda, dari sebelumnya 80 persen dari 34 hektare terbakar. Kini, seluruh petugas masih terus bergerak melakukan pendinginan hingga dipastikan padam total. Harapannya, tentu kondisinya bisa cepat kembali normal," katanya.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023