"Penurunan rupiah yang sesaat ini diharapkan tidak mengganggu target investasi," kata Chatib usai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Gedung MPR/DPR-RI, di Jakarta, Rabu.
Menurut Chatib yang juga menjabat Menteri Keuangan RI ini, meski terjadi penurunan rupiah, ia optimistis target investasi tahun 2013 yang ditetapkan sebesar Rp390 triliun akan tercapai.
Ia menambahkan, sejauh ini pemerintah masih mengasumsikan kurs rupiah pada level Rp9.600 per dolar AS.
Badan Anggaran DPR-RI juga sudah memutuskan bahwa defisit APBN sebesar 2,3 persen, lebih rendah dari yang diajukan sebesar 2,48 persen.
"Kondisi makro tidak terlalu terganggu banyak, sehingga masih ada ruang yang lebih nyaman bagi pelaku ekonomi dan investor," kata Chatib.
Ia menambahkan kebijakan fiskal yang lebih prudent diharapkan memberi kepercayaan yang lebih kuat kepada pasar.
Seperti diketahui, nilai tukar di rupiah di pasar valuta asing pada dua hari terakhir mengalami penurunan.
Pada perdagangan Selasa (11/6) ditutup di kisaran Rp9.830 per dolar AS, setelah sebelumnya sempat menembus Rp10.000 per dolar di pasar spot.
Sejumlah analis menyebutkan penurunan rupiah lebih kepada respons pasar terhadap ketidakpastian realisasi kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Menanggapi hal itu, Chatib mengatakan, bahwa BBM pasti akan naik, sekarang sudah tahap sosialisasi dan persiapan untuk pemberian bantuan sosial.
"Jadi pasar tidak perlu khawatir. Proses pembahasan di parlemen (RAPBN Perubahan) juga berjalan dengan baik," tegasnya.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013