Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) melaporkan enam kematian akibat komplikasi demam berdarah pada pekan epidemiologi ke-42 di 2023.
Direktur Jenderal Kesehatan KKM DR Muhammad Radzi Abu Hassan dalam pernyataan media yang dikeluarkan di Putrajaya, Sabtu, mengatakan terjadi penurunan jumlah demam berdarah sebesar sembilan kasus (0,4 persen) pada pekan epidemiologi ke-42 (15-21 Oktober 2023), dari 2.271 menjadi 2.262 kasus.
Namun, ia mengatakan terdapat enam kematian akibat komplikasi demam berdarah yang dilaporkan terjadi pada periode itu.
Secara kumulatif kasus demam berdarah yang dilaporkan hingga pekan epidemiologi ke-42 2023 mencapai total 96.443, dengan jumlah kematian mencapai 73 kasus. Sedangkan untuk periode sama 2022 total kasus penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes itu mencapai 48.109, dengan kasus kematian 29.
Sedangkan lokasi-lokasi merebaknya kasus demam berdarah di Malaysia pada pekan epidemiologi ke-42 ada di Negeri Selangor (51 lokasi), Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur dan Putrajaya (9 lokasi), lima lokasi di Negeri Perak, tiga lokasi di Negeri Sembilan, dua lokasi di Negeri Sarawak, sedangkan satu lokasi masing-masing ada di Negeri Kedah, Pulau Pinang dan Sabah.
Malaysia juga mencatat adanya satu kasus chikungunya pada pekan epidemiologi yang sama, sehingga jumlah kumulatif penyakit tersebut menjadi 117 kasus.
Sementara itu, ia mengatakan untuk pengawasan zika, tercatat sebanyak 2.842 sampel darah dan 286 sampel urine telah diperiksa, dan hasil semuanya negatif.
Baca juga: Kasus DBD di Malaysia naik 207,9 persen sampai pekan ketujuh 2023
Baca juga: Kasus DBD di Malaysia capai 1.533
Baca juga: Malaysia hadapi wabah demam berdarah jenis baru
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023