Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto meresmikan rumah ibadah Vihara Vimalakirti Niciren Syosyu Indonesia (NSI) di Jalan Semboja, Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat pada Sabtu yang bertepatan dengan momen Hari Sumpah Pemuda.
"Pembangunan dan renovasi sudah lebih dari 80 persen, 20 persen lagi selesai karena perlu ketelitian menyelesaikannya. Nantinya umat bisa bersosialisasi dan interaksi sehingga bisa ibadah dan seiring sejalan dengan masyarakat sekitar," kata Uus Kuswanto dalam peresmian Vihara tersebut pada Sabtu.
Uus meminta kepada masyarakat sekitar untuk menghormati dan menghargai kehadiran Vihara Vimalakirti Niciren Syosyu Indonesia (NSI).
"Kalau interaksi masyarakat damai kan kita bisa istirahat, jangan sampai ada ribut soal tempat ibadah. Kita saling menghargai dan menghormati, untuk menciptakan kehidupan yang damai. Dengan berdirinya rumah ibadah ini umat bisa menjaga lingkungan sekitar juga," ungkap Uus.
Lebih lanjut, Uus menyebut peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) serta toleransi antara masyarakat sekitar turut mendukung Pemprov DKI Jakarta menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) rumah ibadah tersebut.
"Jadikan tempat ibadah ini untuk menjadi tempat interaksi. Semoga rumah ibadah ini bisa menjadi tempat untuk menguatkan diri dan mental dan spiritual, sehingga umat bisa menjaga keharmonisan dan kekompakan sesama warga masyarakat," kata Uus.
Sementara itu, Ketua Umum Parisadha Buddha Dharma NSI, MPU Suhadi Senjaya mengatakan, peresmian rumah ibadah ini bertepatan dengan hari sumpah pemuda dan HUT ke-59 NSI.
Sebelumnya, kata dia, selama 22 tahun terakhir, umat Buddha di Cengkareng Barat beribadah tetapi belum mempunyai rumah ibadah. Sehingga pada Juli 2023 lalu dimulai pembangunannya.
"Kami belum mempunyai rumah ibadah, akhirnya beli rumah kecil, ada rumah dibeli jadi ada tiga kavling. Yang tadinya hanya 20 umat, sekarang sudah 200 umat. Kalau datang semua sampai teras depan," kata dia.
Pihaknya sempat memikirkan bagaimana bisa memberikan pelayanan terbaik pada umat supaya bisa dihayati oleh umat semua, ia pun berusaha melakukan langkah untuk dapat IMB rumah ibadah itu.
"Bahwa tempat yang kami gunakan termasuk dalam jangka waktu yang lama, mulailah dirintis akhirnya Pemprov DKI mengeluarkan izin atas dukungan dari Wali Kota Jakbar untuk membangun rumah ibadah ini," kata Suhadi.
Ia menyebutkan, rumah ibadah Vihara tersebut memiliki luas 144 meter persegi dan dibangun dua lantai sehingga bisa menampung 200 umat.
"(Vihara) dikerjakan secara swadaya dengan arsitektur, Siska, Juanda dan Wawan Setiawan. Dengan total anggaran swadaya sebesar Rp3 milliar, sejak 17 tahun lalu," kata Suhadi.
Ia menuturkan, dengan diresmikannya rumah ibadah Vihara tersebut, umat Buddha bisa beribadah dengan lebih hikmat.
"Ini merupakan satu langkah yang semakin baik pada umat Buddha. Dengan adanya fasilitas yang baik di rumah ibadah ini umat bisa beribadah dengan hikmat," kata Suhadi.
Baca juga: 1.500 personel Kepolisian jaga 44 vihara dan klenteng di Jakut
Baca juga: Polda Metro lakukan sterilisasi pada vihara besar jelang Imlek
Baca juga: Vihara Toasebio Petak Sembilan resmi sebagai peninggalan sejarah
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023