Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku sudah menyiapkan langkah mengantisipasi penurunan lebih lanjut indeks harga harga saham (IHSG) di pasar modal Indonesia yang sempat terpuruk ke level 4.609,95 poin.
"Untuk menghadapi situasi seperti sekarang ini (saham BUMN anjlok), saya sudah berkoordinasi dengan Menteri BUMN. Apa langkah itu, belum bisa diungkapkan," ujar Chatib, usai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Gedung MPR/DPR-RI, di Jakarta, Rabu.
Chatib tidak merinci lebih lanjut langkah yang akan ditempuh, karena alasan sensitifitas pasar.
"Saya tidak mau bicara mengenai aksi korporasi. Mengenai koordinasinya apa, langkahnya apa saya tidak bisa ngomong mengenai itu," tegas Chatib.
Ketika ditanya soal kemungkinan pemerintah akan mendorong agar BUMN melakukan aksi "buy back" (pembelian kembali) saham di pasar modal, Chatib yang juga Kepala BKPM ini tidak menjawab.
"Saya tidak harus mengatakan, langkah apa saja yang dilakukan perusahaan. Kalau "corporate action" bisa karena sensitif," ujarnya.
Meski demikian, ia mengakui bahwa program "buy back" pernah dilakukan pemerintah pada Oktober 2012 dan cukup berhasil.
Sementara itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta direksi perusahaan milik negara yang sahamnya anjlok di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengantasipasi penurunan lebih lanjut dengan mencari terobosan.
"Seluruh pasar saham dunia sedang turun. Tapi untuk mengantisipasi dampak yang lebih lanjut saya sudah meminta direksi BUMN untuk mengatasinya," kata Dahlan.
Menurut Dahlan, penurunan harga saham di BEI sesungguhnya tidak hanya dialami oleh BUMN Publik, namun juga seluruh saham.
"Penurunan itu lebih dipengaruhi faktor global, seperti persoalan ekonomi dan politik yang dialami Amerika Serikat," ujarnya.
Pada perdagangan Selasa (11/6), Indeks Harga Saham Gabungna (IHSG) di BEI ditutup pada level 4.609 poin, terjun bebas jika dibandingkan dengan indeks 5.214 poin pada 20 Mei 2013.
Tercatat 10 BUMN yang sahamnya terkoreksi tajam yaitu, PT Bukit Asam Tbk ditutup Rp11,850 per lembar, turun 23,79 persen dari sebelumnya Rp15.550 per lembar.
Saham PT Telkom turun 18,70 persen menjadi Rp10.000 dari sebelumnya, Rp12,300 per lembar, saham PT Semen Indonesia Tbk anjlok 18,18 persen menjadi Rp18.700, saham PT Bank BRI merosot 16,93 persen menjadi RP9.450, PT Bank BNI ditutup pada level Rp5.400 anjlok 16,67 persen.
Selanjutnya saham PT Bank Mandiri merosot 14,9 persen menjadi Rp10.400, PT Garuda Indonesia turun 13,56 persen menjadi Rp590, PT Aneka Tmabang turun 13,53 persen menjadi Rp1.330, PT Jasa Marga turun 23,04 menjadi Rp6.900, dan PT Timah terkoreksi 12,21 persen menjadi Rp1.310 per lembar.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013