Bandung (ANTARA News) - Pelaku bisnis alat pendingin ruangan (air conditioner/AC) dari PT Electronic Solution Indonesia (ESI) Dick Chandra Adrianus menyatakan bahwa penjualan AC di Indonesia pada semester pertama tahun ini anjlok 70 persen. "Penurunan penjualan AC tersebut terkait dengan rencana pemerintah menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) pada tahun ini," kata Chief Operation Officer ESI itu dalam acara pembukaan toko ESI di IBCC, Bandung, Jumat. Menurut dia, akibat munculnya kekhawatiran dari masyarakat akan naiknya TDL, banyak orang beralih menggunakan kipas angin karena harganya lebih murah dan lebih hemat listrik. Namun kondisi tersebut secara perlahan-lahan kini mulai membaik sehingga PT ESI merasa optimis penjualan AC tersebut akan normal kembali sampai akhir tahun 2006 nanti, katanya. Dikatakannya, penurunan penjualan serupa dialami juga pada barang elektronik lainnya, seperti, televisi dan mesin cuci, yang berkisar antara 30 sampai 40 persen. Ia berharap PT ESI dapat memperoleh omzet antara Rp70 sampai Rp75 miliar per bulan dari total omzet di Indonesia Rp1 triliun setelah dibukanya toko di IBCC Bandung mengingat keberadaannya yang strategis di Kota Bandung. PT ESI sendiri direncakan akan membuka toko serupa di Serpong Town Square Tangerang, Plaza Semanggi Jakarta, Jakarta City Center, Panakukang Mall Makassar, Duta Mall Banjarmasin, Empire Place Surabaya, dan Royal Plaza Surabaya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006