Pikirkan apa yang mereka lakukan untuk mengisi waktu saat di kamar kecil. Musik, permainan, misalnya"

Jakarta (ANTARA News) - Pelaku bisnis mulai melirik media sosial untuk memasarkan produknya, kata John Kerr, Head of Zeno Asia, pada "IDBYTE 2013 'Building The Next World Class Company'" di @america, Jakarta, Selasa.

Dalam tiga tahun ke depan, media sosial menjadi media efektif untuk berpromosi, sambung Kerr.

Menurut dia, 27 persen media promosi menggunakan media sosial, mobile marketing 21 persen, televisi 15 persen, iklan dalam jaringan 10 persen, serta sisanya pada lain-lain.

Ia menekanbkan keterlibatan konsumen dalam membangun suatu merk. "Bukan cuma beriklan, tapi bagaimana melibatkan mereka dalam sebuah percakapan," tutur Kerr.

Ia menyarankan pelaku pemasaran untuk mempelajari kebiasaan masyarakat sehingga mendapatkan cara terefektif dalam berpromosi.

Sementara Wakil Presiden Produksi dan Pemasaran PT MLW Telecom Rahmad Sakti menjelaskan untuk mendukung promosi digital, pelaku pemasaran harus memperhatikan "konten, perangkat, jejaring dan aplikasi".

Pelaku pemasaran juga harus memahami kebutuhan konsumen, seraya menggambarkan fenomena komputer tablet pada kaum urban.

Ukuran komputer tablet semakin kecil, sementara kaum urban menggunakannya di mana saja, termasuk saat ke kamar kecil.

"Pikirkan apa yang mereka lakukan untuk mengisi waktu saat di kamar kecil. Musik, permainan, misalnya," kata Kerr.

Kerr juga menekankan pentingnya membuat "gerakan sosial".

Ia memberi contoh sebuah kasus beberapa tahun lalu di sebuah negara di Asia ketika sekelompok orang berpromosi untuk menarik wisatawan ke negeri itun.

Menggunakan semangat nasionalisme, mereka mengajak penduduk negara itu untuk mengunggah gambar negara itu ke media sosial.

"Tekankan pada 'kenapa orang-orang harus peduli akan apa yang saya lakukan'. Lalu, buat gerakan sosial," demikian Kerr.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013