Sekjen Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Brigjen TNI Robert Ndona di Jakarta, Sabtu mengatakan para peserta berasal dari 38 provinsi, tanpa Aceh dan Sumatera Utara yang menjadi tuan rumah.
“Dalam pertandingan ini PB TI juga melakukan pemantauan terhadap atlet berpotensi untuk didata untuk ajang internasional nantinya,” kata Robert.
Adapun nomor yang dipertandingkan di babak kualifikasi PON, dulu disebut turnamen Pra-PON, adalah tarung atau Kyorug dan jurus atau poomsae. Untuk kategori tarung dipertandingkan delapan nomor kelas putra, yakni (-) 54 Kg, (-) 58 Kg, (-)63 Kg, (-) 68 Kg, (-) 74 Kg, (-) 80 Kg, (-) 87 Kg dan (+)80 Kg.
Nomor tarung putri juga mempertandingkan delapan nomor, yakni kelas (-) 56 Kg, (-) 49 Kg, (-) 53 Kg, (-) 57 Kg, (-) 62 kg, (-) 67 Kg, (-) 73 Kg dan (+) 73 Kg.
Sedangkan untuk kategori Poomsae dipertandingkan nomor recognize, masing-masing satu kelas yakni Individual putra, Individual putri, beregu putra dan beregu putri , dan freestyle poomsae untuk nomor individual putra dan putri.
Penyelenggaraan babak kualifikasi PON XXI menggunakan peraturan pertandingan yang telah dikeluarkan dan menjadi standar World Taekwondo (Rule of WT).
Sementara itu untuk Kyorugi mengacu kepada peraturan yang dikeluarkan WT tahun 2023. Sedangkan untuk Poomsae mengacu kepada peraturan yang dikeluarkan WT tahun 2019.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023