Prosesnya harus interaksi, yang sudah bagus jangan diutak-utik."

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono menegaskan dari awal kontrak energi harus saling menguntungkan antara pemerintah Indonesia dengan pihak ketiga, sehingga model kontrak yang merugikan negara, seperti masa lampau, hendaknya sudah tidak ada lagi.

"Dari awal kontrak ini harus win-win, harus saling menguntungkan. Prosesnya harus interaksi, yang sudah bagus jangan diutak-utik. Tapi, jangan zig zag, maju mundur, kiri-kanan, kelihatan sibuk, tapi mengarah ke mana saja," kata Wapres saat membuka "Indonesia International Geothermal Convention dan Exhibition 2013" di Jakarta Convention Center, Rabu.

Sebagai orang yang lama berada di pemerintahan, Wakil Presiden Boediono mengemukakan, mengetahui di masa lalu banyak kontrak-kontrak energi yang dibuat tidak seimbang sehingga kurang menguntungkan dan merugikan kepentingan publik.

Wapres Boediono meminta, agar hal tersebut tidak terulang lagi. Model bisnis dan kontrak yang menyangkut sumber daya milik bangsa Indonesia dengan pihak ketiga harus dibuat saling menguntungkan.

Hal tersebut, menurut Wapres, agar tidak memberatkan salah satu pihak, baik pemerintah sebagai pemangku kepentingan publik dan pihak pembangun yang telah mengeluarkan investasi.

Peran pemerintah, kata Wapres, tentu tetap dominan dan bisa saja tidak ikut berinvestasi dengan uang tunai, namun mendukung dengan regulasi-regulasi yang tepat sehingga mendapat titik temu.

Wapres menegaskan, adalah tugas pemerintah untuk mendorong investasi, merancang dan menetapkan regulasi yang tepat serta menciptakan iklim berusaha yang baik.

"Model bisnis ini harus terus digarap. Cari praktik-praktik terbaik di dunia, lalu diadaptasi dengan lingkungan kita," kata Wapres.

Hal lainnya. menurut Wapres, adalah memecahkan berbagai masalah terkait regulasi yang membutuhkan koordinasi antara para pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat dan daerah, badan usaha milik negara (BUMN) dan masyarakat umum yang mendukung sasaran bersama.

Wapres mengatakan, masalah pangan, energi, air dan lingkungan akan selalu menjadi perhatian utama bagi siapapun yang memikirkan nasib bangsa.

Energi adalah salah satu syarat bagi kelangsungan hidup. Tak heran bila semangat untuk mengembangkan energi panas bumi sudah ditegaskan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak awal.

Berbagai masalah terus diatasi demi meningkatkan pasokan kebutuhan listrik dari panas bumi.

"Sumber panas bumi melimpah di Tanah Air. Selain melimpah, panas bumi juga dianggap ideal karena sifatnya sebagai energi terbarukan, bersih, hijau dan ramah lingkungan," demikian Wapres Boediono.
(T.A025/E008)

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013