Badung (ANTARA) - Warga Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, berkumpul dalam festival tahunan Jimbafest untuk merayakan Hari Sumpah Pemuda, dengan melaksanakan kegiatan dengan fokus pada isu sampah dan lingkungan.
Pelopor Jimbafest Putu Agung Prianta mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat anak muda, sembari mengumpulkan seluruh elemen masyarakat melalui lomba-lomba, festival kuliner khas desa wisata, pameran daur ulang, hingga konser musik.
“Kami merajut elemen-elemen di seluruh Jimbaran, Kuta Selatan, supaya berkumpul karena dekat mau pemilu supaya tidak gampang panas. Kita di sini peduli terhadap lingkungan, seni, budaya, pendidikan, sambil mengangkat UMKM dan isu sampah daur ulang, seperti pagi ini bersih-bersih sepanjang Jalan Wanagiri,” kata dia di Badung, Sabtu.
Sebelum puncak Hari Sumpah Pemuda, sebulan penuh tim dari Jimbaran Hijau membagikan ilmu mengenai ekonomi sirkular ke 30 desa wisata di Bali, kerja sama itu berlanjut dengan datangnya enam desa wisata perwakilan kabupaten/kota untuk mengenalkan makanan khasnya.
Agung Prianta menyebut kolaborasi ini bisa membawa dampak positif bagi desa wisata, di mana selain mempromosikan kulinernya mulai dari babi guling, jajan bali, arak, dan lawar, juga bisa menjadi tempat menyerap ide untuk menggelar festival di tiap-tiap desa, tentunya dengan tetap memperhatikan lingkungan sesuai ilmu yang mereka bagikan.
Baca juga: Natadesa di Jimbaran bantu pemerintah ciptakan pariwisata berkualitas
Baca juga: Kepala Badan Lingkungan AS puji pengolahan sampah di Jimbaran
Baca juga: Pemuda Jimbaran Badung canangkan program 'Recovery Jimbaran"
Di samping lapak kuliner yang mengusung konsep kultur dan seni ada juga pengolahan limbah, di mana Jimbafest 2023 berkolaborasi dengan program 2nd Life dan FabLab Bali untuk mendaur ulang dengan dibantu fasilitas bagi para pegiat.
Dalam upaya menggaungkan pentingnya menangani masalah sampah, organisasi tersebut menggelar lomba melukis bertema lingkungan dengan media tong sampah.
CEO Jimbaran Hijau itu menyampaikan antusias peserta begitu besar, bahkan tak hanya dari Jimbaran, Kuta Selatan, peserta lomba sampai ke pelajar di Denpasar, dengan total hampir 200 peserta baik mewarnai maupun melukis tong sampah.
Siswa SD 7 Jimbaran I Kadek Andika Juniarta sebagai salah satu peserta mengaku senang karena ini pertama kalinya siswa kelas 6 tersebut melukis dengan media tong sampah.
Kepada Antara, Andika mengaku ingin agar kegiatan ini rutin dilaksanakan terutama di Hari Sumpah Pemuda, lantaran biasanya ia hanya merayakan lomba serupa saat HUT RI 17 Agustus.
“Semoga kegiatan ini bisa dilanjutkan tiap tahun, supaya teman-teman yang lain bisa ikut, bisa rajin buang sampah di tong sampah yang sudah dilukis,” kata dia.
Untuk memantik partisipasi kaum muda, selain lomba, juga diadakan konser musik gratis dengan mengundang musisi-musisi tanah air yang juga vokal pada isu lingkungan, pun juga melibatkan kelompok disabilitas dari Komunitas Sunar Sanggita yang membacakan teks sumpah pemuda, ujarnya
Atas kegiatan kolaborasi ini, Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Bali I Made Mendra Astawa mengucapkan apresiasinya, pihaknya merasa terbantu dalam menyalurkan ilmu-ilmu baru bagi desa wisata yang kini jumlahnya sudah 238 desa.
“Kami bersama-sama pintu ke pintu memberi pemahaman tentang pengolahan sampah plastik mudah-mudahan tidak hari ini saja tapi berkepanjangan untuk menjaga Bali,” ujarnya.
“Ada 238 desa wisata, ketika ini mampu dikelola baik harapan saya jadi tujuan baru. Ada 460 atraksi ditambah desa wisata artinya orangakan datang tidak sekali tapi berkali-kali karena desa wisata dekat dengan masyarakat dan alam dan ini tren pariwisata sekarang,” sambung Mendra.
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023