Beijing (ANTARA) - Tim ilmuwan yang mencoba melakukan penanggalan untuk menentukan usia Sungai Kuning modern, sungai terpanjang kedua di China yang dijuluki sebagai "sungai ibu" oleh bangsa China sekaligus tempat lahirnya peradaban China, berhasil membuat terobosan menggunakan teknik kuantum.

Sistem perairan modern di Sungai Kuning terbentuk sekitar 1,25 juta tahun yang lalu, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Earth and Planetary Science Letters edisi terbaru, lapor Xinhua pada Jumat (27/10).

Tim di balik penemuan ini dipimpin oleh para peneliti dari Institut Geologi dan Geofisika di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China, Beijing Normal University, serta Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China. Mereka menentukan usia air panas bumi di Cekungan Weihe di China, melalui penggunaan gabungan isotop kripton dan klorin.

Studi ini menerapkan analisis jejak perangkap atom, suatu teknik kuantum, untuk melakukan penghitungan pada tingkat atom tunggal. Metode tersebut memungkinkan pengukuran yang sangat sensitif.

Pembentukan drainase Sungai Kuning modern sebelumnya menjadi kontroversi. Para ahli hidrologi sebelumnya mengemukakan bahwa Sungai Kuning seperti yang ada sekarang mungkin telah terbentuk 150.000 tahun, 1,2 juta tahun, atau 5 juta tahun yang lalu.

Hasil penelitian terbaru ini mendukung hipotesis bahwa pembentukan Sungai Kuning modern terjadi sekitar 1 hingga 1,3 juta tahun yang lalu, sebuah periode yang menjadi saksi reorganisasi drainase dari Danau Sanmen Kuno menjadi jalur air yang mengalir saat ini.

Memiliki panjang 5.464 kilometer, Sungai Kuning menghidupi sekitar 12 persen populasi China, mengairi sekitar 15 persen lahan subur, mendukung 14 persen Produksi Domestik Bruto (PDB) nasional, serta memasok air ke lebih dari 60 kota.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023