Padang (ANTARA News) - Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, terus mendorong pemanfaatan pekarangan sebagai tempat mengembangkan beragam tanaman pangan, yamg dicanangkan sebagai Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Pencanangan program KRPL untuk Kelompok Tani Arai Pinang Desa Talawi Hilir, Kecamatan Talawi, Sawahlunto, dilaksanakan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno didampingi Wali Kota Amran Nur, Selasa.
Wali Kota Amran Nur menyampaikan, gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP), merupakan program yang cocok dengan masyarakat dalam pemanfaatan halaman menjadi hijau.
Jadi, dampak program ini juga dapat membantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, termasuk berkaitan dengan penataan ekonomi rumah tangga.
Sebab, dari program itu masyarakat Sawahlunto dapat menghemat uang, karena kebutuhan sayur penduduk di kota itu diperkirakan sekitar Rp3.000/hari setiap kelapa keluarga (KK).
"Kita perlu percepatan pengembangan konsumsi pangan lestari, sebagai upaya dalam menjaga ketersediaan masyarakat Sawahlunto," ujarnya.
Menurut dia, produksi sayur-sayur organik dan kegiatan yang dilakukan Kelompok Tani Arai Pinang, mudah-mudahan nanti juga bisa berprestasi untuk pergi ke Istana Presiden.
Oleh karena itu, diharapkan generasi muda juga diajak membangun kawasan pangan lestari, sehingga kebutuhan lain seperti pendidikan anak-anak dapat yang terbaik.
Pengembangan kawasan pangan memang memang banyak dilakukan ibu-ibu, kata dia, mudah-mudahan juga dapat dibantu kaum bapak untuk memenuhi konsumsi keluarga.
Gubernur Irwan Prayitno dalam kesempatan itu, mengungkapkan rasa bangga karena halaman rumah masyarakat Desa Talawi Hilir penuh dengan tanaman yang menggunakan polybag plastik.
Pola yang sama tentunya dapat pula dikembangkan daerah lain, hanya dengan ratusan kantong plastik di sekitar rumah, berbagai tanaman sayur, cabel dan jenis lainnya dapat tumbuh.
Sebab, melalui program KRPL perkarangan rumah diisi dengan tanaman yang bermanfaat (terung, cabe, bawang, sayur-sayur, selada), sehingga dapat mengurangi belanja ke pasar.
Tanaman pangan yang ada, selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga, juga dapat dijual sehingga membantu pendapatan tambahan dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
Dalam kesempatan itu, gubernur memberi apresiasi kepada terhadap Wali Kota Amran Nur sebagai kepala daerah yang patut di contoh dan dipelajari dari perbuatan yang telah dikerjakan selama 10 tahun terakhir di kota itu.
Namun, sayang beberapa hari ke depan beliau akan digantikan wali kota terpilih hasil pemilihan kepala daerah beberapa waktu lalu, mudah-mudah juga mampu melanjutkan visi dan misi Sawahlunto yang lebih baik.
Irwan menjelaskan, saat ini dari Kementarian Pertanian dialokasikan anggaran Rp14 miliar untuk sebanyak 200 kelompok tani di Sumbar, serta bantuan Pemprov melalui APBD untuk 90 kelompok tani dengan masing-masing kelompok Rp47 juta.
Dana tersebut juga dapat dibeli ternak itik, jika satu rumah dengan 10 ekor dengan ukuran 2x2 meter, tentunya dapat menambah kegiatan KRPL sehingga kebutuhan telor dapat terpenuhi setiap hari. Selain itu, di perkarangan rumah bisa juga mengembangkan kolam terpal ukuran 3x4 meter untuk ikan jenis lele.
Pemerintah provinsi, kata dia, berencana mengusulkan Kelompok Tani Arai Pinang diusung untuk mendapat penilai oleh pemerintah pusat dalam Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) tentang mengurangi konsumsi beras.
Menyikapi kondisi kebutuhan pangan terutama beras yang semakin hari semakin besar, maka perlu biasakan makanan pengganti. Tujuannya, supaya jumlah beras tersedia tetap banyak dan mengurangi pengeluaran uang negara dalam pengadaan pangan beras.
"Banyak cara yang dapat dilakukan dari sekarang mengkonsumsi selain beras, karena makanan karbohidrat banyak jenis seperti ubi, sayur, buah-buah sehingga konsumsi nasi dapat berkurang, biaya bisa lebih ekonomis," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, gubernur Sumbar menyerahkan bantuan sosial (Bansos) KRPL-P2KP kepada delapan kelompok tani wanita di Kota Sawahlunto.
Ikut hadir kesempatan itu, Ketua Kakao Indonesia Zulhepi Sikumbang, Kepala Badan Ketahan Pangan Sumbar Effendi Arifin, Kadis Sosial, Abdul Gafar, Kabiro Humasprov Irwan, serta beberapa Kepala SKPD dilingkungan Pemkot Sawahlunto. (SA/Z002)
Pewarta: Siri Antoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013