“Untuk secara total show kita buat berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini, kita membuat semuanya lebih menyatu dan tema besarnya adalah Sa’o atau rumah dalam bahasa NTT,” kata salah satu perancang busana dari Dekranasda yang ikut dalam JFW 2024 Temma Prasetio di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Anyaman rotan motif Bulungan tampil pada pameran Kriyanusa 2023
Secara rinci, Temma Prasetio menghadirkan koleksi Musalaki (kepala adat dalam bahasa Ende), Studio Jeje dengan koleksi Moeri (kehidupan), dan Maya Ratih dengan koleksi Du’a (ibu).
Dari perjalanan tersebut, mereka menggambarkan cerminan penghuni rumah adat yang erat dengan budaya dan alam khas NTT melalui koleksi Sa’o ini. Koleksi ini menghadirkan ragam koleksi dari kain tenun ikat khas wilayah Nusa Tenggara dengan ragam motif, material, dan sentuhan simbolis budaya di ajang JFW 2024.
“Kami mengangkat fashion, tourism, dan culture. Kita tuangkan dalam desain ini,” kata Maya Ratih.
Koleksi Musalaki dari Temma Prasetio mengambil konsep dari sosok penting di sebuah desa adat yang tenang dan berwibawa. Bagaikan sebuah pondasi, Musalaki bertugas untuk membangun dan mempertahankan pondasi sosial budaya di desa adat.
Temma pun menegaskan konsep ini melalui karya-karyanya yang terlihat “maskulin” untuk membingkai sosok Musalaki tersebut. Mulai dari jas, kardigan, hingga bomber jacket dengan balutan tenun ikat, renda, manik-manik, dan material lainnya.
Dalam koleksi Moeri ini, Studio Jeje banyak mengambil sisi feminin dari perempuan dengan ragam rok, gaun, dan baju dengan sentuhan kain tenun ikat.
“Kita melihat ada kehidupan keluarga (dari sebuah desa yang dikunjungi). Di situ, saya terinspirasi dari love and warm-nya family,” kata perwakilan Studio Jeje, Angelita Nurhadi.
Total masing-masing desainer menghadirkan 12 karya dan desainer lokal dari NTT yang dimentori oleh mereka bertiga menampilkan 1-2 karya dengan kain tenun ikat Nusa Tenggara sebagai highlight-nya.
Baca juga: Enam batik khas Surabaya bersaing di pasar dunia melalui IN2MF 2023
Baca juga: Dekranasda meluncurkan koleksi busana cerita kehidupan Pontianak
Baca juga: Dekranasda Sleman gelar Gebyar Batik 2023
Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023