Pamekasan (ANTARA News) - Puluhan hektar tambak udang milik warga di Desa Montok, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa malam jebol, setelah selama sehari banjir melanda kawasan itu.

Menurut pemilik tambak itu Rusli, banyak benih udang miliknya yang kini terseret arus banjir, sehingga ia mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

"Sejak pagi hingga malam ini kami masih berupaya untuk membendung tambak dengan alat seadanya," kata Rusli.

Luas areal tambak udang milik petani Pamekasan di Dusun Talang Siring, Desa Montok, Kecamatan Larangan ini, mencapai 20 haktare lebih.

Menurut Rusli, sebenarnya di wilayah itu banjir memang sering sering, akan tetapi baru kali ini yang sangat parah hingga menjebol tambak udang miliknya.

Penyebabnya karena saluran air di daerah hulu, yakni di Dusum Slempek, tersumbat, sehingga air meluber. Sedangkan di hilir yakni di sekitar lokasi tambak udang itu tidak ada pembuangan air menuju laut.

Banjir yang terjadi di wilayah itu juga telah menyebabkan arus lalu lintas dari Pamekasan menuju Kabupaten Sumenep lumpuh.

Sebagian pengendara terpaksa melalui jalur alternatif untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas.

Desa Montok, Kecamatan Larangan, Pamekasan merupakan satu dari tiga kecamatan yang terendam banjir, menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak Senin (10/6).

Dua kecamatan lainnya, masing-masing Kecamatan Kota dan Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

Banjir akibat luapan sungai Kalisemajid itu terjadi sejak pukul 03.00 WIB Selasa (11/6) dini hari. Genangan banjir mulai memasuki perkampungan warga sejak sekitar pukul 06.00 WIB.

Hingga sekitar pukul 22.00 WIB Selasa malam, belum ada tanda-tanda banjir akan surut, bahkan genangan air cenderung semakin tinggi, yakni hingga mencapai 2 meter.

Sementara, sejumlah pejabat di lingkungan pemkab Pamekasan terus melakukan pemantauan kondisi banjir di sejumlah titik di dalam kota. Seperti di Jalan Trunojoyo, Desa Teja, dan Desa Gurem. (*)

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013