Ramallah (ANTARA) - Kalangan pemukim Israel pada Kamis (26/10) mengancam para warga Palestina di Tepi Barat, yang diduduki Israel, dengan “Nakba” baru dan mengisyaratkan akan mengusir mereka dengan menggunakan kekerasan seperti yang terjadi pada 1948 silam.
Menurut kantor berita Palestina WAFA, para pemukim Israel memasang selebaran di atas kendaraan para petani Palestina di sebuah desa di Tepi Barat.
Selebaran itu berisi tuntutan agar para petani Palestina meninggalkan rumah serta desa mereka dan pindah ke Yordania.
Jika para petani tidak memenuhi tuntutan tersebut, pemukim Israel akan melakukan kekerasan dan mengusir mereka secara paksa dari tanah mereka, menurut WAFA yang mengutip salah satu selebaran yang ditulis dalam bahasa Arab itu.
Ketika mengomentari ancaman tersebut, kepala wilayah desa tersebut, Firas Diyab, mengatakan bahwa ancaman itu terlihat jelas oleh semua orang. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
“Nakba", yang berarti malapetaka, adalah peristiwa ketika hampir 800 ribu warga Palestina dipaksa meninggalkan rumah dan tanah mereka pada 1948 setelah Israel mendeklarasikan berdirinya negara Israel.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat sejak pertempuran pecah pada 7 Oktober antara kelompok-kelompok Palestina dan Israel di Gaza.
Lebih dari 100 warga Palestina telah terbunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober.
Hampir 8.500 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 7.028 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Korban tewas warga Palestina di Tepi Barat capai 103 orang
Baca juga: Serangan Israel sasar masjid di Gaza, dikhawatirkan banyak korban jiwa
Serangan udara Israel tewaskan hampir 5.800 warga Palestina di Gaza
Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023