Praktisi di industri pasar modal Indonesia yang memiliki lisensi atau izin untuk praktik sangat sedikit. Oleh karena itu, perusahaan sekuritas yang menjadi anggota bursa (AB) dan ingin membuka cabang di daerah terkendala SDM,"

Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai masih minimnya sumber daya manusia (SDM) di industri pasar modal dalam negeri menjadi salah satu kendala perusahaan sekuritas melakukan ekspansi ke daerah.

"Praktisi di industri pasar modal Indonesia yang memiliki lisensi atau izin untuk praktik sangat sedikit. Oleh karena itu, perusahaan sekuritas yang menjadi anggota bursa (AB) dan ingin membuka cabang di daerah terkendala SDM," ujar Direktur pengembangan BEI Frederica Widyasari Dewi dalam diskusi Pasar Modal Indonesia di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan bahwa potensi pertumbuhan pasar modal Indonesia masih relatif cukup besar. Meski ekonomi dunia sedang goyah, pertumbuhan pasar modal domestik mampu mencatatkan pertumbuhan di peringkat tujuh dunia.

Meski bursa saham saat ini sedang dalam tren pelemahan, lanjut dia, edukasi tentang pasar modal akan tetap dilakukan sehingga ketika terjadi krisis ekonomi pada tahun mendatang pelaku pasar modal memiliki pengetahuan yang relatif cukup untuk menahan.

"Ketika pasar saham turun, kita (BEI) tidak bertugas menstabilkan pasar. Namun, edukasi tetap harus dilakukan untuk menahan," kata Kiki, panggilan akrab Friderica.

Kiki mengatakan bahwa investor asing yang cenderung melakukan lepas saham di pasar domestik saat ini dinilai wajar karena sentimen eksternal cenderung negatif.

"Keluarnya asing faktor luar, bukan fundamental ekonomi kita," ucap Kiki.

Ia menilai, meski pelaku pasar saham asing melakukan aksi jual, pemodal domestik tidak ikut melakukan hal sama dan tidak panik.

"Kalau lihat laporan keuangan emiten domestik tercatat bagus kan. Domestik juga tidak panik ketika asing keluar," ujar Kiki.
(KR-ZMF/D007)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013