Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 25 mahasiswa Indonesia yang mengikuti program Indonesia International Student Mobility Award (IISMA) di Nanyang Technological University (NTU) Singapura mempromosikan potensi pendidikan di Indonesia melalui kegiatan menyajikan kuliner khas Tanah Air.

"Gastromacy, atau gastro-diplomacy adalah salah satu cara ampuh dalam diplomasi internasional," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura Igak Satrya Wibawa, yang hadir mewakili Indonesia sebagai tamu kehormatan di acara itu, menurut keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Kegiatan promosi tersebut dilakukan oleh ke-25 mahasiswa IISMA dalam acara pameran pendidikan internasional yang diselenggarakan NTU di aula mereka pada Kamis (26/10), dalam rangka mempromosikan negara atau kampus untuk menjadi tujuan mahasiswa NTU melakukan program pertukaran mahasiswa.

"Selama empat tahun masa studi, mahasiswa NTU wajib melakukan kegiatan yang terkait internasionalisasi, termasuk salah satunya pertukaran mahasiswa ke negara lain di luar Singapura," kata Chintya, koordinator mahasiswa IISMA di NTU.

Oleh karena itu, di acara pameran itu mahasiswa IISMA di NTU, kata dia, melakukan promosi pendidikan di Indonesia agar para mahasiswa NTU tertarik untuk memilih kampus di Indonesia.

Selama mempromosikan pendidikan di Indonesia, para mahasiswa IISMA juga menyajikan kuliner khas Tanah Air, seperti lumpia dan klepon kepada mahasiswa-mahasiswa dari berbagai negara yang hadir di acara itu.

Baca juga: 14 Perguruan Tinggi Indonesia Promosi di Malaysia

Mereka memetakan program internasional di kampus-kampus di Indonesia dan mempromosikannya kepada para pengunjung.

"Banyak dari mereka yang tahu Indonesia sebatas Bali, Yogyakarta, Jakarta atau Batam, padahal Indonesia sangat luas dan beragam," kata Chintya.

Untuk menarik perhatian dan menambah pengetahuan para pengunjung mengenai Indonesia, para mahasiswa IISMA tersebut menawarkan kudapan lumpia dan klepon yang didatangkan dari Semarang.

Sembari menawarkan kudapan tersebut, mereka menjelaskan mengenai Semarang, kemudian potensi pendidikan di Semarang, dan berlanjut ke hal-hal lain yang menarik perhatian para pengunjung.

Sementara itu, program IISMA sendiri merupakan salah satu program andalan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memberikan peluang mahasiswa melakukan studi selama satu semester di universitas ternama di dunia.

Data terakhir pada Desember 2022 menunjukkan ada 1559 penerima beasiswa tersebut yang terdaftar pada 110 universitas di 26 negara.

Sejak program ini diluncurkan, telah ada 2.554 alumni yang kemudian berjejaring dan membantu program tersebut secara simultan. Mahasiswa yang menjalani program itu akan mendapat beban SKS setara dengan 20 kredit dan dibiayai secara penuh oleh kementerian.

Baca juga: Dubes RI, Rektor UNY promosikan pendidikan tinggi Indonesia di Kenya

Pewarta: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023