Laman ini mempermudah pemerintah tingkat kecamatan untuk mendapatkan data yang akurat.

Tanjung Selor (ANTARA) - Kabupaten Malinau berinovasi dalam sistem digitalisasi, yang ditandai dengan hadirnya aplikasi Potensi Ruang Mikro Aplikasi Informasi Desa (PRM AID).

Aplikasi ini berisikan data spasial, sosial, dan layanan administrasi desa. Aplikasi ini tampil di dunia maya dalam bentuk website atau laman desa dengan domain desa.id yang terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Data-data ini berjejaring dalam sistem internet yang dinamis, hidup dan aktif membentuk website kecamatan.

Saat ini terdapat dua kecamatan yang sudah memiliki website kecamatan yaitu Kayan Hilir dan Bahau Hulu. Aplikasi kecamatan ini dapat diakses secara daring kayanhilir.malinau.go.id dan bahauhulu.malinau.go.id.

Sistem digitalisasi desa dan kecamatan merupakan kolaborasi Pemerintah Kabupaten Malinau dengan lembaga nonprofit yang mendampingi rakyat di dalam dan sekitar hutan dalam pemberdayaan masyarakat, guna mewujudkan kabupaten yang mandiri, damai, dan sejahtera didukung pemerintahan yang profesional.

Website kecamatan ini telah diluncurkan pada rangkaian acara Irau Ke-10 Malinau di Lapangan Pro Sehat, Padan Liu Burung Kabupaten Malinau medio pekan ini.

Aplikasi PRM-AID berisikan database, berupa data spasial, sosial, dan layanan administrasi desa. Data yang ditampilkan dalam aplikasi ini berupa data kependudukan, aset, struktur kelembagaan, sarana dan prasarana, serta penggunaan lahan dan sumber daya alam.

Aplikasi ini merupakan wadah dan platform untuk menganalisis data dari berbagai sektor sehingga bisa menjadi basis penyusunan perencanaan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Furwoko, Koordinator Project KKI Warsi, mengatakan desa-desa yang berada di dua kecamatan tersebut sudah memiliki PRM AID sehingga dibangun sebuah sistem baru yang terintegrasi antara desa dengan kecamatan.

Dengan begitu, data yang dimiliki oleh kecamatan sinkron dengan data yang ada di desa.

Data yang ada di website kecamatan ini akan menjadi data yang komprehensif dari semua desa yang ada di naungan kecamatan tersebut.

Data yang ada di aplikasi ini merupakan data-data yang dikumpulkan secara partisipatif oleh desa-desa yang memiliki PRM AID sehingga data yang diperbarui di desa bisa langsung diketahui oleh kecamatan. Pemanfaatannya bisa menjadi acuan pembangunan berdasarkan potensi daerah.

Manfaat aplikasi ini sudah dirasakan oleh Camat Bahau Hulu, Victor Romawan. Sebelum ada aplikasi ini, pembaruan data dilakukan secara manual melalui laporan bulanan yang diberikan oleh kepala desa.

Namun, dengan aplikasi ini database yang dibutuhkan kecamatan bisa langsung diakses melalui aplikasi.

”Laman ini mempermudah pemerintah tingkat kecamatan untuk mendapatkan data yang akurat," ungkap Viktor.

Jadi, kecamatan tidak perlu lagi bersurat ke desa-desa untuk mendapatkan data sosial dan kependudukan. Selain itu, ada fitur yang mempermudah administrasi kecamatan dengan otomatis cetak.

Selain sebagai sumber data terpadu, website kecamatan ini bisa dimanfaatkan sebagai etalase kecamatan untuk mempromosikan produk unggulan.

Operator kecamatan bisa memperbarui berita terbaru yang berkaitan dengan kondisi kecamatan sehingga berita ini bisa diketahui oleh pemerintah daerah.

Senada dengan Victor Romawan, Camat Kayan Hilir, Robert Kristian Albert, menuturkan Kecamatan Kayan Hilir memiliki kekayaan potensi ekowisata, budaya, hasil hutan bukan kayu, dan kerajinan rotan.

Produk-produk yang dihasilkan oleh desa akan ditampilkan di halaman depan aplikasi untuk memperkenalkan produk ke publik.

”Kami akan maksimalkan fungsi aplikasi ini untuk memberikan informasi kepada publik, produk unggulan kami seperti madu hutan dan anyaman rotan bisa dikenal di luar Kecamatan Kayan Hilir melalui aplikasi ini,” tuturnya.

Peluncuran website kecamatan ini ditandai dengan Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, memindai tangan bersama organisasi perangkat daerah (OPD) dan lembaga nonprofit tersebut.

Sebanyak 11 pasang tangan ini yaitu Bupati Malinau,Wempi W. Mawa; Wakil Bupati Malinau, Jakaria; Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Malinau, Ping Ding; Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Muhammad Fiteriady; Asisten 1 Bidang Pemerintahan, Kamran Daik; Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Sofyan; Asisten 3 Bidang Administrasi, Marson; Koordinator Project KKI Warsi, Furwoko; Camat Kayan Hilir, Robert Kristian Albert; Camat Bahau Hulu, Victor Romawan dan Sekretaris Daerah Malinau, Ernes Silvanus.

PRM-AID merupakan merupakan sistem informasi desa yang difasilitasi organisasi itu sejak 2020. Terdapat 24 desa di Kabupaten Malinau yang bisa diakses daring. Tersebar di lima Kecamatan di Kabupaten Malinau, yakni Kecamatan Bahau Hulu meliputi Desa Apauping, Desa Long Alango, Desa Long Uli, Desa Long Kemuat, Desa Long Tebulo, dan Desa Long Berini.

Kecamatan Malinau Selatan Hulu meliputi Desa Long Jalan, Desa Nahakramo Baru, Desa Metut, Desa Tanjung Nanga, dan Desa Long Lake.

Kecamatan Kayan Hilir meliputi Desa Data Dian, Desa Long Metun, Desa Sungai Anai, Desa Long Sule dan Desa Long Pipa.

Kecamatan Sungai Tubu meliputi Desa Long Pada dan Desa Long Nyau.

Kecamatan Sungai Boh meliputi Desa Dumu Mahak, Desa Mahak Baru, Desa Long Lebusan, Desa Data Baru, Desa Agung Baru, dan Desa Long Top.

Tersedianya lama tersebut menjadikan jarak bukan lagi masalah ketika masing-masing pihak ingin mendapatkan data aktual untuk menyusun rencana kerja pemerintah daerah.


Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023