Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.
IHSG akhir pekan ditutup menguat 44,27 poin atau 0,66 persen ke posisi 6.758,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,60 poin atau 0,41 persen ke posisi 892,91.
"Indeks saham di Asia sore ini di tutup menguat dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,9 persen, setelah kemarin terpuruk di level terendahnya dalam 11 bulan," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Dari mancanegara, laporan keuangan dari Amazon dan Intel yang dirilis setelah pasar saham di Amerika Serikat (AS) tutup memberikan harapan bahwa indeks saham utama di Wall Street pada akhir pekan ini akan berusaha rebound di bawah bayangan konflik Timur Tengah.
Dua pesawat tempur AS diberitakan menghancurkan fasilitas gudang amunisi di Suriah sebagai tindakan balasan atas penembakan roket ke sejumlah pangkalan militer AS oleh milisi pendukung Iran.
Dari sisi makro ekonomi, meskipun perhitungan awal Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2023 AS memperlihatkan bahwa ekonomi AS menikmati laju pertumbuhan ekonomi tercepat sejak kuartal IV-2021, para pengamat ekonomi meyakini pertumbuhan ekonomi AS sudah mencapai puncaknya dan tahun depan akan mengalami perlambatan.
Fokus perhatian investor sekarang tertuju pada rilis data inflasi inti AS nanti malam, yang mungkin akan memperlihatkan bahwa tekanan inflasi semakin mereda.
Para pakar ekonomi memprediksi inflasi inti yang di ukur dengan Core Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index turun menjadi 3,7 persen year on year (yoy) pada September 2023 dibandingkan 3,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 3,01 persen, diikuti sektor energi dan sektor kesehatan masing-masing naik sebesar 1,43 persen dan 1,13 persen.
Sedangkan tiga sektor turun yaitu sektor properti turun paling dalam yaitu minus 0,45 persen, diikuti sektor industri dan sektor teknologi yang masing-masing minus 0,37 persen dan minus 0,07 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ASMI, GJTL, CUAN, GTBO, dan STRK. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni DYAN, DMMX, BOBA, AMAN dan PCAR.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.152.118 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,38 miliar lembar saham senilai Rp8,68 triliun. Sebanyak 279 saham naik, 243 saham menurun, dan 235 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 389,89 poin atau 1,27 persen ke 30.991,69, indeks Hang Seng menguat 354,12 poin atau 2,08 persen ke 17.398,73, indeks Shanghai menguat 29,48 poin atau 0,99 persen ke 3.017,78, dan indeks Strait Times menguat 9,46 poin atau 0,31 persen ke 3.061,85.
Baca juga: Rupiah melemah dipengaruhi sentimen serangan AS ke fasilitas Iran
Baca juga: Wall Street anjlok usai rilis data PDB AS yang kuat
Baca juga: Minyak anjlok dipicu meredanya kekhawatiran konflik di Timur Tengah
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023