"Saya akan mengirimkan surat kepada Menteri Kesehatan dan kementerian terkait lainnya mengenai perlunya negara memberikan perlakuan khusus kepada TKI," katanya di Cilacap, Selasa, pada Jambore Buruh Migran 2013 di sana.
Jumhur mengatakan perhatian khusus perlu diberikan karena TKI telah berjasa kepada bangsa dan negara melalui pemasukan devisa yang sudah dikirimkannya ke Tanah Air.
Dia menyebut TKI sebagai pekerjaan mulia namun telah direduksi oleh konotasi ekonomi yang menjulukinya sebagai "pahlawan devisa".
Dia mengakui banyak kritik masyarakat yang melihat banyak eks TKI yang konsumtif. Oleh karena itu, pemerintah dan para pegiat TKI seperti Tifa Foundation dan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) harus mampu memelihara hasrat untuk berubah dan hasrat untuk maju.
"Hasrat ingin maju merupakan aset yang harus dijaga oleh kita semua," kata Jumhur, yang menyebut Jambore Buruh Migran sebagai cermin dari upaya bersama memelihara hasrat untuk terus berubah ini.
Menurut dia, pihaknya sudah menginventarisasi mantan TKI yang tidak sedikit pulang dalam kondisi tubuh cacat dan memerlukan perawatan khusus.
"Saya setuju untuk TKI yang bermasalah dengan kesehatannya, dia bisa mendapatkan pengobatan sampai sembuh dengan gratis," katanya, karena sebagai kontributor utama devisa negara setelah minyak dan gas bumi, TKI seharusnya memperoleh perlakuan khusus ketika mendapat masalah kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013