Aspek terpenting dari skuad muda Norwegia ini, salah satunya bahwa mereka tidak punya pemain berlabel "superstar"

Tel Aviv (ANTARA News) - Bukan soal mudah bagi Italia U-21 mematahkan perlawanan Norwegia U-21. Pasukan asuhan Tor Ole Skullerud ini telah banyak disebut-sebut bakal menjadi salah satu kekuatan baru di pentas sepak bola Eropa.

Meskipun sudah pasti melaju ke semifinal, "Gli Azzurrini" perlu mengeluarkan rangkaian jurus pamungkas, karena bidikannya jelas yakni membidik poin penuh ketika meladeni Norwegia dalam laga terakhir Grup A Piala Eropa U-21 di Stadion Bloomfield, Selasa, pukul 23.00 WIB yang disiarkan oleh sebuah stasiun televisi swasta.

Kepercayaan diri di kubu Norwegia demikian membuncah. Striker Norwegia yang juga memperkuat Red Bull Salzburg, Havard Nielsen mengatakan, "Saya masih berusia satu tahun ketika Norwegia tampil di Piala Dunia untuk kali pertama. Ini saatnya mengulang sejarah itu untuk mengembalikan kenangan kejayaan itu."

Pemain berusia 19 tahun itu juga menyatakan Norwegia akan menghadapi Italia berbekal kepercayaan diri dan ketangguhan mental, sebagaimana dikutip dari situs ESPN.

"Tekanan memang kami rasakan. Kami akan tampil rileks dan menikmati setiap momen laga. Bukan tidak mungkin kami memenangi medali emas. Toh, tidak ada yang berharap kami mampu mengalahkan Spanyol atau Belanda di semifinal, tetapi anda tidak pernah tahu! Kami akan berjuang sebaik mungkin dengan sekuat tenaga menghadapi mereka," katanya.

Aspek terpenting dari skuad muda Norwegia ini, salah satunya bahwa mereka tidak punya pemain berlabel "superstar". Dan mereka sama-sama ingin meraih dan merayakan kejayaan sebagai tim.

"Kami tergolong tim yang kompak, setiap pemain siap memberi yang terbaik bagi tim. Ini menunjukkan kekuatan kami sesungguhnya," kata Nielsen.

Norwegia U-21 diperkuat sejumlah pemain yang pernah merasakan atmosfer sepak bola Inggris. Salah satunya mantan bek kanan Manchester City, Omar Elabdellaoui yang mendapat promosi ke Bundesliga dengan membela Eintracht Braunschweig. "Ini bukti kehebatan Inggris," katanya.

"Saya tidak tahu apakah saya akan kembali ke City atau tidak. Musim depan, saya akan lebih fokus pada tim. Kami berharap punya kesempatan baik tampil di Bundesliga," katanya.

Norwegia tampil sangat rileks, mereka bukan pasukan yang gampang menyerah. Ajang semifinal menjadi batu ujian bagi masa depan sepak bola Norwegia.

Jika mereka mampu melaju sampai final, maka pecinta bola sejagat akan menyaksikan kelahiran sejumlah bintang-bintang muda asal negeri itu.

Pelatih Skullerud telah memberi komando kepada pasukannya untuk "terus berjuang", sementara pelatih Italia U-21, Devis Mengia "sama sekali tidak terkejut" dengan penampilan Norwegia.

Apa komentar dua pemain depan Italia? Riccardo Saponara mengatakan, "Kami berusaha tampil sebagai tim yang fantastis. Kekompakan menjadi kekuatan tim ini."

"Kami punya sejumlah pemain dengan kualitas menyerang. Kami mampu menciptakan pergerakan yang memungkinkan terciptanya peluang terciptanya gol. Kami senantiasa mencoba dan berusaha memainkan sepak bola indah. Buktinya, kami mampu memperoleh peluang positif."

Pemain depan Manolo Gabbiadini mengatakan, "(Menjadi pemain bintang) tidak penting bagi saya. Yang lebih penting yakni memenangi pertandingan."

Komentar dua pelatih:

Tor Ole Skullerud (Norwegia U-21):

"Ketika saya memilih dan menentukan susunan pemain, kami harus lebih dulu melewati dua laga sengit. Semangat dalam tim sungguh luar biasa. Mental skuad ini begitu kuat. Dukungan sejumlah pemain yang juga memperkuat tim senior memberi energi ekstra bagi kami. Mereka relatif diterima dalam tim, untuk itu kami tetap optimistis."

"Kami telah mempelajari mereka dan mereka tampil sebagai tim yang fantastis. Kami akan rendah hati saja menghadapi pertandingan nanti, meski kami tetap percaya diri. Kami yakin dapat memperoleh hasil positif, untuk itu kami akan berusaha sekuat tenaga, seperti ketika menghadapi Inggris."

"Kami tidak tergantung sama sekali dengan 'the starting XI'. Kami punya tim yang kompak dan saya percaya penuh kepada tim ini. Kami bertekad memenangi grup dan berusaha tampil sebaik mungkin."

"Saya ingin finis di tempat pertama. Saya ingin mengalahkan Italia. Inilah tujuan kami. Keinginan ini memerlukan kerja keras, karena itu saya memberi sejumlah instruksi kepada pemain jelang melawan Italia."

"Empat pemain kami berasal dari tim senior yang tentu memberi energi, dan memberi alternatif. (Joshua King dan Valon Berisha) adalah dua pemain yang fantastis, mereka punya skil mumpuni. Ada banyak pilihan di lini gelandang. Ini yang saya suka."

"Kami punya satu target utama ketika kami ke sini, untuk itu kami coba melaju sampai semi-final. Tentu, sebagai tim underdog, kami berusaha mewujudkan target itu."

Dua pertandingan terakhir:

Inggris 1-3 Norwegia (Dawson 57pen; Semb Berge 15, Berget 34, Eikrem 52)
Susunan pemain: Nyland Haskjold (penjaga gawang); Elabdellaoui, Rogne (Nordtveit 83), Semb Berge (Linnes 57), Strandberg; Singh, Johansen, Eikrem (Ibrahim 68); Berget, Pedersen, Nielsen.

Israel 2-2 Norwegia (Biton 16pen, Turgeman 71; Pedersen 24, Singh 90+1)

"Man of the match": Stefan Strandberg

Devis Mangia (Italia U-21):

"Kami mengandalkan ketangguhan mental bertanding. Untuk memenangi setiap laga, perlu dukungan mental tangguh. Kami tidak melupakan bahwa ada tim lain yang juga punya mental tangguh, selain Italia dan Norwegia."

"Saya tidak terkejut dengan penampilan Norwegia. Saya menunjuk bahwa ada dua tim besar selain Inggris dan Italia, yang akan tersingkir di putaran pertama. Norwegia senantiasa menjadi salah satu tim terkuat menurut amatan saya."

"Kemarin kami telah menyaksikan tayangan video pertandingan ketika mereka melawan Inggris. Ada banyak aspek menarik yang dapat kami analisis. Kami telah mempelajari sejumlah detail dan kami siap menghadapi mereka."

"Kami harus menghormati Norwegia, mereka tim tangguh. Kami akan melawan salah satu tim terbaik. Pelatih harus memilih pemain dari sisi pandang kesiapan fisik dan mental. Dia harus memilih pemain yang benar-benar siap bertanding. Kami harus bangga ketika mengenakan kostum timnas Italia."

Satu pertandingan terakhir:
Inggris 0-1 Italia (Insigne 79)

Hasil dua pertandingan terakhir
Italia 4-0 Israel (Saponara 18, Gabbiadini 42 53, Florenzi 71)
Susunan pemain: Bardi (penjaga gawang); Donati, Bianchetti, Caldirola, Biraghi; Saponara, Florenzi, Verratti, Insigne; Immobile, Gabbiadini

• Man of the match: Marco Verratti

* Striker Norwegia Jo Inge Berget bergabung bersama Udinese dari Lyn Football pada 2008. Ini bukan kali pertama dia berhadapan dengan tim Italia.

Prediksi tiga besar (Goal.com)
* Norwegia U-21 0-2 Italia U-21 (28,07 persen)
* Norwegia U-21 1-3 Italia U-21 (19,3 persen)
* Norwegia U-21 1-2 Italia U-21 (10,53 persen)

Lima pertandingan terakhir:

Norwegia U-21
8 Juni 2013 Inggris U-21 1 - Norwegia U-21 3 EU21
5 Juni 2013 Israel U-21 2 - Norwegia U-21 2 EU21
16 Oct 2012 Norwegia U-21 5 - Prancis U-21 3 EU21
12 Oct 2012 Prancis U-21 1 - Norwegia U-21 0 EU21
10 Sep 2012 Inggris U-21 1 - Norwegia U-21 0 EU21

Italia U-21
8 Juni 2013 Italia U-21 4 - Israel U-21 0 EU21
5 Juni 2013 Inggris U21 0 - Italia U-21 1 EU21
13 Nov 2012 Italia U-21 1 - Spanyol U-21 3 FR
16 Oct 2012 Swedia U-21 2 - Italia U-21 3 EU21
12 Oct 2012 Italia U-21 1 - Swedia U-21 0 EU21

Prakiraan susunan pemain:
Norwegia U-21 (4-3-3):
Nyland (penjaga gawang), Nordtvelt, Linnes, Rogne, Elabdellaoui, Eikrem, Johansen, Singh, Nielsen, Ibrahim, Berget

Italia U-21 (4-3-):
Bardi (penjaga gawang), Donati, Blanchetti, Caldirola, Capuano, Marrone, Bertolacci, Rossi, Insigne, Gabbiadini, Immobile

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013