Bendungan Pancur Hanau di HST ini termasuk dalam kluster tahap feasibility study, pembangunan ini adalah kebutuhan masyarakat,Hulu Sungai Tengah, Kalsel (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST), Kalimantan Selatan membahas pembangunan Bendungan Pancur Hanau untuk mencegah bencana banjir di HST.
“Saya sudah melakukan audiensi dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, pembangunan bendungan ini sangat penting karena menyangkut hajat hidup orang banyak,” kata Bupati HST Aulia Oktafiandi, di Hulu Sungai Tengah, Kalsel, Kamis.
Dia menyebutkan Kabupaten HST merupakan pemangku persediaan pangan dari tiga kabupaten di Kalsel yang disiapkan sebagai gerbang pangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal ini perlu didukung dengan program pembangunan bendungan untuk mencegah bencana banjir.
“Saya membawa surat rekomendasi dari Gubernur Kalimantan Selatan, beberapa tahun lalu kami sudah pernah melakukan audiensi terkait usulan pembangunan bendungan, sekarang berkoordinasi agar pembangunan segera terealisasi,” ujarnya pula.
Ia bersama jajarannya melakukan audiensi langsung ke Kementerian PUPR di Jakarta pada Rabu (25/10) kemarin untuk menindaklanjuti proses pembangunan bendungan.
Aulia menekankan pembangunan bendungan itu sangat diprioritaskan dengan keadaan yang cukup urgensi. Pada awal dia menjabat sebagai bupati, saat itu bencana banjir bandang baru saja menyapu sebagian wilayah Kabupaten HST.
Pada kesempatan itu, Aulia dan rombongan yakni Sekretaris Daerah Kabupaten HST Muhammad Yani, Plt Dinas PUPR Kabupaten HST, dan Kepala Bapelitbangda Kabupaten HST, disambut oleh Direktur Bendungan dan Danau Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Adenan Rasyid beserta jajaran.
Selain untuk mencegah banjir, bendungan juga dimanfaatkan memperkuat produksi pertanian berupa tanaman padi, yakni untuk mengaliri air ke lahan pertanian. Bendungan Batang Alai misalnya, mampu mengaliri air ke lahan seluas 5.600 hektare.
Apalagi jika ditambah Bendungan Pancur Hanau yang diajukan tadi, ada potensi tambahan 5.500 hektare lahan yang dapat dialiri air. Kedua bendungan itu jika dimanfaatkan mampu meningkatkan estimasi panen padi yang semula 60.000 ton per tahun, meningkat menjadi 120.000-130.000 ton.
Direktur Bendungan dan Danau Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Adenan Rasyid mengatakan Bendungan Pancur Hanau yang diusulkan Pemkab HST sudah masuk ke dalam program pihaknya.
Dia menyebutkan sudah ada program 126 bendungan yang teridentifikasi dengan berbagai kluster, mulai dari kluster yang sudah tersertifikasi sebanyak delapan, ada juga kluster yang sudah masuk tahap sipil desain kurang lebih ada sekitar 33, dan kluster yang sudah masuk tahap feasibility study sekitar 40, dan sisanya 45 baru masuk ke tahap potensi.
“Bendungan Pancur Hanau Hulu Sungai Tengah ini termasuk dalam kluster tahap feasibility study, pembangunan ini adalah kebutuhan masyarakat,” ujar Adenan.
Baca juga: BPJN Sulut bangun akses masuk Bendungan Lolak sepanjang 11,5 kilometer
Baca juga: Waskita Kembali Dipercaya Pemerintah Bangun Bendungan Karangnongko Paket 2 Senilai Rp488 M
Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023