Cadangan devisa kita per akhir Mei sebesar 105 miliar dolar AS. Memang di awal tahun ini sempat 112 miliar dollar AS, tapi sekarang turun. Ini untuk operasi moneter.
Jakarta (ANTARA News) - Cadangan devisa Indonesia per 31 Mei 2013 mencapai 105,15 miliar dolar AS atau turun 2,12 miliar dolar dibanding posisi per 30 April 2013 yang mencapai sebesar 107,27 miliar dolar AS.

Bank Indonesia (BI) melalui laman resminya di Jakarta, Selasa, menyebutkan penghitungan posisi cadangan devisa itu menggunakan konsep International Reserve and Foreign Currency Liquidity (IRFCL) atas dasar harga berlaku dengan Format Official Reserve Asset (ORA). Konsep IRFCL hanya mencakup aset yang tergolong likuid dan penilaiannya menggunakan kurs yang berlaku pada saat akhir periode laporan.

Laporan Perkembangan Moneter BI itu juga menyebutkan jumlah uang primer per 31 Mei 2013 sebesar Rp681,51 triliun. Sebelumnya jumlah uang primer per 30 April 2013 mencapai sebesar Rp667,12 triliun.

Jumlah tersebut antara lain terdiri atas uang kertas dan uang logam yang diedarkan sebesar Rp403,94 triliun. Sebelumnya per 30 April 2013, jumlah uang kertas dan logam yang diedarkan sebesar Rp392,22 triliun.

Selain itu disebutkan pula saldo giro bank pada BI per 31 Mei 2013 mencapai Rp236,11 triliun. Sebelumnya per 30 April 2013 saldo giro bank pada BI mencapai Rp234,06 triliun.

Cadangan devisa merupakan posisi bersih aktiva luar negeri pemerintah dan bank-bank devisa, yang harus dipelihara untuk keperluan transaksi internasional. Devisa diperlukan untuk membiayai impor dan membayar utang luar negeri.

Sebelumnya Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan penurunan cadangan devisa tersebut disebabkan untuk operasional moneter menyusul adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Cadangan devisa kita per akhir Mei sebesar 105 miliar dolar AS. Memang di awal tahun ini sempat 112 miliar dollar AS, tapi sekarang turun. Ini untuk operasi moneter," kata Agus.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013