karena berada di atas saluran air juga
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menertibkan 10 bangunan liar di RT/RW 01/09 dan RT/RW 04/16, Jalan Tanjung Gedong, Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis, menyusul aduan warga mengenai hal itu melalui Cepat Respon Masyarakat (CRM).
Kepala Seksi (Kasi) Keamanan dan Ketertiban Umum (Kamtribum) Satpol PP Jakarta Barat Edison Butar Butar mengatakan 10 bangunan tersebut dibongkar salah satunya karena letaknya menutupi saluran air.
"Sesuai dengan laporan masyarakat, 10 bangunan kios semi permanen itu dibongkar, karena berada di atas saluran air juga," kata Edison.
Lebih lanjut, Edison menyebut 10 bangunan tersebut dibongkar karena berdiri di atas fasilitas umum.
"Itu fasilitas umum (lahan pemerintah)," kata Edison.
Baca juga: Ratusan petugas bongkar bangunan liar prostitusi di Jakarta Barat
Sebelum pembongkaran, kata Edison, sosialisasi serta surat peringatan sudah diberikan oleh pihak kelurahan dan kecamatan.
"Sudah, oleh pihak kelurahan dan kecamatan," katanya.
Sementara itu, Camat Grogol Petamburan, Agus Sulaeman menyebut tiga alasan mendasar mengapa 10 bangunan tersebut dibongkar.
Pertama, ini tentunya merupakan tindak lanjut laporan masyarakat terhadap CRM.
Kedua, ini juga dalam rangka penataan kawasan.
Baca juga: Pemkot Jaktim bantu tertibkan bangunan liar di Hutan Kota JIEP
Kemudian yang ketiga, ternyata lokasi ini pun sudah cukup lama dikeluhkan oleh masyarakat melalui RW, RT supaya dilakukan (pembongkaran), difungsikan kembali seperti fungsi awal, yaitu taman dan saluran.
Agus menuturkan bangunan-bangunan tersebut sudah berdiri sejak 20 tahun lalu dan menutup saluran air.
"Bangunan ini sudah berdiri sejak kurang lebih sekitar 20 tahun lebih ya, kemudian persoalannya adalah mereka menutup saluran, sehingga saluran tidak ada dan akhirnya berdampak terhadap kemacetan, banjir yang ada di lokasi dalam (perumahan warga)," ucap Agus.
Usai penertiban dilakukan, Agus berkoordinasi dengan Universitas Trisakti untuk memasang pagar di sekeliling lahan penertiban.
"Kita nanti setelah kita lakukan penertiban, kita juga berkolaborasi dengan Universitas Triksakti supaya melakukan pemagaran," katanya.
Baca juga: KAI tertibkan puluhan bangunan liar di kawasan Stasiun Pasar Senen
Jadi, tegasnya, pihaknya menginginkan bahwa penertiban kali ini adalah penertiban yang paripurna, bukan penertiban yang cantik yang selesai begitu saja, kemudian nanti membuka celah mereka masuk lagi.
Selain penertiban, Agus juga akan menertibkan kabel optik yang menjuntai ke arah tanah untuk menghindari resiko kecelakaan.
"Sekaligus nanti melakukan penataan, termasuk penataan kabel oleh Sudin Bina Marga (Jakbar)," ucapnya.
Lebih jauh, usai pemagaran, pihaknya berkoordinasi dengan Sudin Sumber Daya Air (SDA) untuk memperbaiki saluran air supaya kembali normal, serta dengan Sudin Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) untuk menanami lahan bekas penertiban dengan pohon.
"Kita usahakan semuanya (pemagaran hingga penataan) selesai sebelum 2024," kata Agus.
Baca juga: Jelang KTT ASEAN, bangunan liar di Jalan Bypass Kayu Putih ditertibkan
Pemkot Jakbar menerjunkan sekitar 170 personel untuk membongkar 10 bangunan tersebut.
"Ada sekitar 170 personel gabungan," kata Agus.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023