Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tipis pada Senin (Selasa pagi WIB) setelah data ekonomi China lebih lemah dari perkiraan.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik tiga dolar AS, atau 0,22 persen, menjadi menetap di 1.386 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Pemerintah China merilis serangkaian data ekonomi selama akhir pekan antara lain, indeks harga produsen China turun 2,9 persen pada Mei dari tahun sebelumnya, lebih cepat dari penurunan 2,6 persen pada tahun April pada tahun ke tahun.
Kemudian, total pembiayaan sosial menurun sekitar sepertiga menjadi 1,19 triliun yuan (sekitar 194 miliar dolar AS) pada Mei dari April, dan total investasi properti di China dalam lima bulan pertama tahun ini naik 20,6 persen menjadi 2,68 triliun yuan, dibandingkan dengan kenaikan 21,1 persen dalam empat bulan pertama.
Sementara investasi aset tetap di wilayah non-pedesaan naik 20,4 persen pada periode Januari-Mei tahun ke tahun, lebih lambat dari kenaikan 20,6 persen yang tercatat pada periode Januari-April.
Selanjutnya, dan nilai tambah produksi industri di China naik 9,2 persen pada Mei tahun ke tahun, sedikit melambat dari kenaikan 9,3 persen pada April, dan ekspor naik satu persen pada Mei dari tahun sebelumnya, jauh lebih lambat dibandingkan kenaikan April sebesar 14,7 persen.
Namun demikian, angka-angka ekonomi China yang mengecewakan positif terhadap harga emas.
Pasar emas masih menunggu arah, yang akan bergantung berat pada kapan Federal Reserve AS akan menurunkan skala program pembelian obligasinya.
Meskipun permintaan fisik yang mendasari untuk emas tetap kuat, harga emas telah mencatat penurunan 17 persen sejauh tahun ini.
Perak untuk pengiriman Juli naik 18,2 sen, atau 0,84 persen, menjadi ditutup pada 21,925 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 4,3 dolar AS, atau 0,29 persen, menjadi ditutup pada 1,506.9 dolar AS per ounce. (A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013