Jadi tinggal setahun lagi ya kami tinggal punya 9 lagi kerjaan
Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menyebutkan sebanyak 79 dari total 88 proyek strategis Kementerian BUMN yang ditargetkan, telah rampung.
"Ketika Pak Erick (Menteri BUMN Erick Thohir) masuk dia punya prioritas strategi itu adalah 88 tugas yang harus dikerjakan. Setelah 4 tahun kita sudah mengerjakan sekitar 79 kerjaan strategis," kata Arya dalam sebuah sesi diskusi di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat pada Kamis.
Dia menambahkan pada akhir tahun ini progres pengerjaan proyek strategis Kementerian BUMN akan mencapai 90 persen.
"Jadi tinggal setahun lagi ya kami tinggal punya 9 lagi kerjaan," ungkap Arya.
Adapun sebanyak 62 proyek strategis dari yang telah dikerjakan, terang Arya, mencakup proyek akuisisi perusahaan, unlock value, merger dan holdingisasi, restrukturisasi keuangan, pembenahan organisasi, pengembangan bisnis, dan pembangunan infrastruktur.
"Ada yang namanya 62 proyek itu ada 2 proyek akuisisi perusahaan, 19 proyek merger holdingisasi dan integrasi, kemudian ada 5 proyek unlock value dan ini nilainya lebih dari Rp68 triliun, dan 7 proyek financial restructuring," jelas Arya.
Selain itu, Arya menambahkan, Kementerian BUMN juga telah merampungkan 17 proyek pengembangan bisnis, 9 proyek pembenahan organisasi dan 3 proyek pembangunan infrastruktur.
Arya optimis proyek strategis Kementerian BUMN yang belum rampung dapat diselesaikan pada tahun depan.
"Akhir tahun ini tercapai sampai 90 persen dari total 88. Jadi mudah-mudahan tahun depan kami ya tipis lah ke 100 persen tugas yang sudah kita prioritaskan itu masuk semua," ucapnya.
Adapun Kementerian BUMN membentuk Strategic Delivery Unit (SDU) yang berada langsung di bawah Menteri BUMN dan Wakil Menteri BUMN untuk mendorong percepatan penyelesaian proyek BUMN tersebut.
Baca juga: Menteri BUMN dorong pengembangan proyek strategis di Lampung
Baca juga: Kementerian BUMN rampungkan 90 persen proyek strategis
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023