Yogyakarta (ANTARA News) - Kabut tebal yang menyelimuti Gunung Merapi (2.965 mdpl) dalam dua hari terakhir, telah menghalangi kegiatan pengamatan aktivitas gunung itu yang sebelumnya aktif mengeluarkan lava pijar. Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Drs Subandriyo, Jumat, mengatakan, kabut tebal itu menyebabkan aktivitas Merapi tidak teramati dari pos-pos mengamatan di sekitarnya. Namun demikian, rekaman seismograf mencatat telah terjadi gempa guguran 127 kali, gempa tektonik enam kali, dan gempa fase banyak atau multiphase (MP) satu kali pada Kamis, sedangkan gempa vulkanik dan gempa karena awan panas tidak terjadi. Kemudian Jumat dari pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, seismograf mencatat terjadi gempa guguran 38 kali, dan gempa tektonik tiga kali, sementara gempa MP, gempa vulkanik serta gempa karena awan panas tidak terjadi.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006