Aksi jual asing ini juga terkait dengan ketidakpastian dari kebijakan BBM"

Jakarta (ANTARA News) - Intervensi Bank Indonesia telah menahan rupiah dari kelemahan lebih dalam pada perdagangan di pasar uang spot antarbank Jakarta, Senin.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan di pasar uang spot antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak melemah 35 poin menjadi 9.822 dibanding sebelumnya di posisi 9.787 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan BI masih menjaga nilai tukar rupiah, namun kuatnya sentimen negatif eksternal belum mendorong rupiah menguat.

"Dolar AS cenderung menguat terhadap mata uang Asia seiring merebaknya optimisme akan keberlanjutan pemulihan ekonomi AS," kata dia.

Ia mengemukakan, dolar AS kembali pulih dari penurunan tajam pada sesi sebelumnya paska laporan pemerintah AS menunjukkan laju pertumbuhan lapangan kerja yang cukup sehat pada bulan Mei 2013.

Ia menambahkan sentimen positif terhadap dolar AS bertambah setelah data pada akhir pekan lalu (7/6) memberikan sinyal akan berlanjutnya perlambatan ekonomi China.

Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menambahkan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah sehubungan dengan aksi jual saham yang terus dilakukan oleh investor asing dalam dua pekan terakhir.

"Aksi jual asing ini juga terkait dengan ketidakpastian dari kebijakan BBM," kata dia.

Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia hari ini, rupiah berada pada 9.806, melemah dibanding sebelumnya (7/6) di posisi 9.790 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013