Jakarta (ANTARA News) - Situs-situs Badan Usaha Milik Negara diminta lebih objektif dalam menyampaikan berita secara luas kepada publik.

"Kita harus amati bagaimana media BUMN menjaga keseimbangan objektivitas mengingat pemilik-pemilik media juga mereka yag berkecimpung di dunia politik," kata Presiden Multimedia Berita Satu Media Holdings John Riadi dalam Anugerah BUMN Web Awards 2013 di Jakarta, Senin.

Menurut John, kepemilikan media oleh para petinggi partai juga perlu disoroti dari segi independensi.

"Market share media ini sampai lebih dari 60 persen, karena itu perlu diperhatikan juga bagaimana menjaga independensi medianya," kata dia.

Dia juga berpendapat situs-situs BUMN harus mencakup regional maupun global.

"BUMN dengan situsnya sudah waktunya bersaing dengan perusahaan luar negeri, jadi diharapkan menjadi badan usaha multinasional. Harusnya lebih dari sekadar situs," tuturnya.

Sementara itu, Publisher Berita Satu Media Holdings Peter F Gontha menyebutkan penggunaan situs dan internet di Indonesia masih di kisaran 24 persen, sementara di luar negeri sudah 90 persen.

"IT ini luar biasa efeknya dan konvergensi media semakin menjadi dan dapat mengubah perilaku, terutama lewat media sosial Facebook dan Twitter," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Staf Ahli Menteri BUMN Bagus Rumbogo mengimbau situs BUMN harus akuntabel, akurat dan auditable.

"Tidak perlu gosip, gosok dan gasak," katanya.

Pewarta:
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013