Jakara (ANTARA) - Pilek dapat menyebabkan hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan batuk berdahak, namun, seiring dengan gejala utama ini, pasien mungkin juga kesulitan mendengar dengan baik.
Mengapa indra pendengaran orang yang pilek terputus-putus saat atau infeksi saluran pernapasan lainnya?
Jawabannya terletak pada saluran eustachius, saluran sempit yang menghubungkan telinga dengan bagian belakang hidung, kata dokter spesialis THT di Pennsylvania, Amerika Serikat, Dr. John Fornadley, seperti disiarkan LiveScience akhir pekan lalu.
Baca juga: Apa bedanya influenza dan batuk pilek?
Saluran eustachius yang berongga biasanya tertutup, ia terbuka saat seseorang menelan atau menguap. Saluran eustachius membantu mengalirkan kelebihan lendir yang dibuat oleh lapisan telinga tengah ke dalam hidung dan tenggorokan, dan juga penting untuk indra pendengaran.
Fornadley menjelaskan, gendang telinga bergetar sebagai respons terhadap suara, dan mengirimkan getaran itu ke telinga bagian dalam. Untuk melakukan hal itu secara efektif, gendang telinga, seperti halnya alat musik drum, memerlukan udara di belakang drum yang memiliki tekanan udara sama dengan udara di luar gendang telinga agar getaran normal.
"Saluran Eustachius menghubungkan ruang di belakang gendang telinga yang disebut telinga tengah dengan hidung untuk menyamakan tekanan udara di telinga tengah dengan tekanan udara luar," Fornadley menjelaskan.
Ketika terdapat perbedaan tekanan udara yang signifikan, tuba eustachius akan terbuka dengan cepat dan sensasi inilah yang sering disebut sebagai meletupkan telinga. Jika saluran tidak terbuka dengan sendirinya, seseorang dapat memaksanya dengan menjepit hidung lalu meniupkan udara ke telinga.
Ketika virus flu atau virus pernapasan lainnya menginfeksi tubuh, maka virus memicu respons imun. Untuk melawan infeksi, hidung dan sinus dengan cepat meningkatkan produksi lendir dan membengkak seiring dengan peradangan pada jaringan sehingga menimbulkan sensasi hidung tersumbat.
Cairan ekstra itu kemudian dapat menyebar ke telinga melalui saluran eustachius dan akibatnya menumpulkan getaran gendang telinga.
“Oleh karena itu, hidung tersumbat untuk sementara akan menurunkan pendengaran,” kata Fornadley.
Baca juga: Dokter sebut ciri alergi dengan batuk dan pilek biasa
Selain itu, penumpukan lendir di saluran eustachius terkadang dapat menyebabkan infeksi telinga tengah sehingga memperburuk masalah pendengaran.
Komplikasi umum dari pilek sangat umum terjadi pada bayi dan balita. Diperkirakan lima dari enam anak akan mengalami setidaknya satu infeksi telinga pada ulang tahun ketiga mereka, menurut National Institute of Deafness and Other Communication Disorders.
Dibandingkan dengan orang dewasa, saluran eustachius pada anak-anak berukuran lebih kecil, lebih horizontal dan tidak terletak pada sudut yang curam sehingga lebih sulit bagi mereka untuk mengalirkan cairan keluar dari telinga.
Infeksi telinga tengah untuk sementara waktu dapat menurunkan volume suara yang dirasakan hingga 40 desibel, menghasilkan sensasi yang mirip dengan memakai penutup telinga, menurut ulasan tahun 2022 yang diterbitkan dalam jurnal Cureus.
Infeksi telinga tengah yang berulang atau tidak diobati pada akhirnya dapat menyebabkan perforasi gendang telinga dan dalam kasus yang paling parah bisa terjadi gangguan pendengaran permanen. Gangguan pendengaran ringan yang dialami orang-orang saat pilek biasanya hilang dengan sendirinya setelah penyakitnya sembuh.
Baca juga: Benarkah jus jeruk bisa bantu atasi pilek?
Baca juga: 6 warna cairan hidung saat flu tentukan masalah kesehatan seseorang
Baca juga: Dokter: Waspadai gejala penyakit yang sering terjadi selama liburan
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023