Jakarta (ANTARA News) - PT Krakatau Steel Tbk dan PT Semen Indonesia Tbk membentuk perusahaan patungan untuk membangun pabrik slag powder, bahan baku pembuatan semen khusus dari limbah besi dan baja, dengan investasi Rp310 miliar.
"Pembangunan mulai dilakukan Juli 2013, dan ditargetkan beroperasi pada akhir 2014," kata Direktur Utama Krakatau Steel, Irvan Kamal Hakim.
Usai menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan Direktur Utama Semen Indonesia, Dwi Sutjipto, di KMP Portlink yang melalui jalur penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni, Banten, Senin, Irvan mengatakan perusahaan sedang mempersiapkan pembangunan pabrik.
Pabrik tersebut rencananya dibangun di lahan seluas lima hektare milik Krakatau Steel di Cilegon.
Irvan juga menjelaskan bahwa bahan baku pembuatan semen khusus tersebut diperoleh dari produk sampingan slag dan hasil blast furnance, serta fasilitas pengolahan tar yang mencapai 750.000 ton per tahun dari Krakatau Steel dan Krakatau Posco.
"Kapasitas produksi semen khusus yang dihasilkan Semen Indonesia nantinya bisa mencapai sekitar 750.000 ton per tahun," ujarnya.
Krakatau Steel dan Semen Indonesia juga melibatkan PT Banten Global Development (BGD), Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Banten, dalam pembangunan pabrik tersebut.
"Komposisi pendanaannya sebesar 45:45:10, Krakatau Steel dan Semen Indonesia masing-masing 45 persen, dan BGD sebesar 10 persen," tegas Irvan.
Direktur Utama Semen Indonesia, Dwi Sutjipto, mengatakan, pembangunan pabrik-pabrik slag powder merupakan bagian dari upaya diversifikasi untuk meningkatkan kapasitas produksi.
"Seiring penambahan kapasitas produksi semen, jaminan pasokan slag sangat dibutuhkan. Slag semen ini lebih kuat dibandingkan dengan semen biasa, terutama untuk pengerjaan proyek konstruksi yang memiliki ketahanan terhadap air laut lebih tinggi," katanya.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013