Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional untuk menyiapkan varietas umbi yang tahan cuaca ekstrem.

"Nanti saya koordinasi dengan beliau (Mentan Andi Amran Sulaiman)," ujar dia di Jakarta, Rabu.

Penyiapan varietas umbi khusus tersebut untuk mengatasi kelangkaan pangan di dua provinsi di Papua. Dalam waktu-waktu tertentu masyarakat kerap gagal panen akibat umbi yang mereka tanam membusuk.

Busuknya umbi tersebut diakibatkan cuaca ekstrem berupa embun salju. Kasus ini terjadi di sejumlah distrik di Kabupaten Puncak dan Kabupaten Yahukimo. Apabila masyarakat terpaksa memakan umbi busuk, dikhawatirkan terkena diare dan bakal berbahaya bagi tubuh.

Baca juga: Mayoritas distrik dua provinsi di Papua rawan kelangkaan pangan

Penyediaan varietas umbi khusus ini akan menjadi solusi jangka panjang pemerintah dalam mengatasi bencana kelaparan. Dengan demikian, masyarakat di daerah itu tidak perlu menunggu bantuan dari luar daerah.

"Sehingga bahan pangan pokok mereka yang selama ini tergantung pada umbi-umbian itu bisa tersedia cukup sehingga tidak terus-terusan mengandalkan dukungan dari bantuan dari pihak luar," katanya.

Untuk jangka menengah, pemerintah akan membangun gudang pangan di wilayah-wilayah terdampak. Pembangunan gudang ini menjadi domain BNPB dan Kemensos.

"Sehingga pada bulan sebelum diprediksi akan terjadi kelangkaan bahan pangan kita sudah mengirim stok di tempat-tempat itu sehingga korban terdampak tidak akan terjadi secara serius," katanya.

Dalam jangka pendek, pemerintah akan mengirimkan bantuan pangan ke wilayah terdampak di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, yang saat ini tengah krisis pangan.

Baca juga: Bulog pastikan kirim bantuan ke Yahukimo yang terdampak kelaparan
Baca juga: Menko PMK belum bisa pastikan korban meninggal kelaparan di Yahukimo
Baca juga: Jokowi mengingatkan cadangan pangan di daerah antisipasi kasus Papua

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023