Mamuju (ANTARA News) - Warga Topadang Kurungan Bassi Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, menggelar acar ritual adat "Malliha Tampo".
Ritual itu diawali dengan prosesi penyembelihan seekor kerbau sebagai pertanda membersihkan diri dengan memanjatkan permohonan kepada sang pencipta alam semesta.
Tokoh Adat Topadang Mamuju, H. Syamsuddin di sela acara ritual di Mamuju, Senin, mengatakan Malliha Tampo adalah memohon kepada sang Pencipta untuk membersihkan tanah yang selama ini telah dikotori oleh tangan manusia.
"Ini merupakan ritual yang rutin kami laksanakan. Harapannya tentu tak lain agar tanah yang menjadi pijakan manusia ini dapat menjadi bersih, subur dan memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia serta masyarakat dapat diberikan kesejahtraan dan kesehatan agar dapat menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya," katanya.
Ia menyampaikan, prosesi penyembelihan seekor kerbau yang selanjutnya kepala dan salah satu kaki kerbau tersebut diletakkan di suatu tempat yang sama dengan posisi berbeda memiliki makna mendalam.
"Kepala kerbau yang dipenggal diletakkan diatas sementara kaki kerbau berada dibawah. Hal ini mengandung makna bahwa kepala kerbau berada diatas sebagai simbol dan saksi doa kepada Allah Swt yang dipanjatkan ke langit tujuh susun sedangkan kaki kerbau yang menjuntai kebawah melambangkan sebagai saksi doa yang dipanjatkan kepada pencipta disaksikan tanah tujuh lapis," terangnya.
Hal lain yang juga tidak kalah menarik dalam prosesi ritual kata dia, dengan ditampilkannya sejumlah hiburan tradisional seperti tarian Sahuhang dan oleh raga Pencak Silat khas daerah Manakarra.
Pewarta: Aco Ahmad
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013