Khusus penyaluran kredit kepada UMKM itu tumbuh 11,01 persen di mana semula di kuartal III tahun lalu kredit kepada UMKM itu Rp935,86 triliun
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyalurkan kredit senilai Rp1.038,90 triliun kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pada kuartal III 2023, tumbuh 11,01 persen secara year on year (yoy).

"Khusus penyaluran kredit kepada UMKM itu tumbuh 11,01 persen di mana semula di kuartal III tahun lalu kredit kepada UMKM itu Rp935,86 triliun," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers dalam jaringan di Jakarta, Rabu.

Sunarso menuturkan porsi kredit kepada UMKM tersebut mencapai 83,06 persen dibandingkan total kredit yang diberikan oleh BRI, sehingga total kredit yang disalurkan BRI mencapai Rp1.250,72 triliun pada kuartal III 2023.

Pertumbuhan kredit tersebut memberikan dampak positif terhadap pendapatan bunga di mana pendapatan bunga BRI mencapai Rp138,63 triliun atau tumbuh 13,91 persen.

"Keberhasilan menyalurkan kredit juga diiringi dengan penguatan aspek-aspek yang terkait dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) dan secara komprehensif dalam kegiatan bisnis perseroan," ujarnya.

Hingga September 2023, kredit yang berbasis ESG tumbuh 11,89 persen menjadi Rp750,91 triliun sehingga porsinya menempati 66,1 persen dari total portofolio kredit.

"Angka ini menunjukkan betapa BRI semakin memperkokoh sebagai bank dengan portofolio kredit berkelanjutan terbesar di Indonesia," tuturnya.

Keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit juga diimbangi dengan manajemen risiko yang baik. Hal itu tercermin dari non performing loan (NPL) BRI yang tercatat 3,07 persen, lebih baik dibandingkan kuartal III 2022 yang sebesar 3,09 persen.

Di samping itu, perseroan juga mampu menurunkan loan at risk (LAR) di mana sampai September 2023 LAR BRI tercatat sebesar 13,80 persen, menurun jika dibandingkan September 2022 yang sebesar 18,68 persen.

"Kita semua optimistis bahwa tahun depan loan at risk BRI akan kembali ke posisi normal sebelum pandemi yaitu di kisaran 9-11 persen," ujarnya.

Sunarso mengatakan upaya untuk menjaga kualitas kredit tersebut juga berdampak terhadap cost of credit BRI yang terus membaik, yang mana saat ini menjadi 2,44 persen di kuartal III 2023 dibandingkan posisi sebelumnya di kuartal III 2022 sebesar 3,02 persen.

BRI juga tetap menyediakan pencadangan yang mumpuni di mana sampai September 2023 NPL coverage BRI sebesar 228,65 persen.

Baca juga: BRI Group bukukan laba Rp44,21 triliun hingga September 2023
Baca juga: Pakar AS: BRI berkontribusi besar untuk infrastruktur Afrika
Baca juga: Optimalkan Peluang Pertumbuhan Ekonomi, Kinerja Bisnis Wholesale BRI Semakin Solid

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023