Pantauan di lapangan para pedagang petasan di daerah tersebut terlihat mulai menggelar dagangannya terutama di sepanjang jalan Yos Sudarso, kemudian dikawasan lapangan Merdeka, kemudian di kawasan Telkom, kawasan Pasar Pemiri, komplek pertokoan sepanjang jalan Sudirman, kawasan Pasar Satelit serta di beberapa lokasi lainnya.
"Sekarang mulai banyak yang jual petasan dan kembang api, mereka ini mulai terlihat sejak pukul tiga sore dan biasanya mereka berjualan hingga pukul 10 malam. Pedagang petasan ini merupakan warga dari daerah ini dan biasanya yang dijual sekarang sisa dari tahun baru 2013 kemarin," kata Hariyadi (36) salah seorang pedagang petasan dan kembang api di kawasan pertokoan jalan Jenderal Sudirman, Minggu.
Para pedagang petasan ini kata dia, selain menggelar lapak juga membawa meja atau pun gerobak, mereka menggelar barang dagangannya di pinggiran jalan atau tempat-tempat yang banyak dilalui orang. Kehadirin pada pedagang petasan ini sifatnya musiman seperti pada hari raya Idul Fitri, Idul Adha, bulan puasa Ramadhan dan malam pergantian tahu baru.
Sementara itu menurut Iin (43) pedagang petasan lainnya di kawasan lapangan Merdeka Lubuklinggau, untuk saat ini keuntungan yang diperolehnya per hari Rp30 ribu hingga Rp50 ribu, namun jika sudah dekat bulan puasa nanti omset dan keuntungan bisa mencapai Rp75 ribu per hari, dengan banyaknya warga yang membeli aneka kembang api maupun petasan.
Berdagang petasan itu tambah dia, harus waspada karena sering ditangkap petugas ketertiban dan petugas kepolisian dan juga sering menjadi bahan cemooh orang karena dinilai dapat mengganggu ketentraman warga. Namun karena tidak ada usaha lain dirinya terpaksa berjualan petasan meski tidak secara terang-terangan.
"Tidak ada usaha lainnya, ini juga tambahan untuk biaya keluarga. Petasannya juga tidak saya pajang, yang dipajang cuma macam-macam jenis kembang api," katanya.
(KR-NMD/T013)
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013