Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengoptimalkan keberadaan bank sampah dan tempat pengolahan sampah sistem 3R (reduce, reuse, recycle) tingkat kelurahan untuk mewujudkan kemandirian dalam pengelolaan sampah.
"Upaya untuk mencapai Kabupaten Mandiri Pengelolaan Sampah di antaranya dengan optimalisasi kinerja bank sampah atau sedekah sampah di tingkat pedukuhan, dan kinerja pengolahan sampah di TPS 3R tingkat kelurahan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul Ari Budi Nugroho di Bantul, Rabu.
Apalagi, menurut dia, jumlah bank sampah di Bantul yang dalam kegiatannya menghimpun sampah dari masyarakat dan mengolah menjadi barang bermanfaat terus bertambah sejak dua tahun terakhir, dari sebanyak 227 unit pada 2022, menjadi 354 unit pada 2023.
Baca juga: Bantul tekankan pentingnya budaya memilah sampah sejak dari sumber
Peningkatan jumlah bank sampah tersebut sejak pemerintah kabupaten menggulirkan program Bantul Bersih Sampah 2025 (Bantul Bersama) pada 2021. Meskipun tujuan akhir pada 2025, kata dia, upaya-upaya pengolahan sampah di masyarakat saat ini semakin baik.
"Begitu juga dengan jumlah TPS 3R, yang pada tahun 2022 berjumlah 19 unit yang mampu mengelola sampah sebanyak 29,94 ton per hari, meningkat menjadi 29 unit yang mampu mengelola sampah sebanyak 75,52 ton per hari pada 2023," katanya.
Ia mengatakan, upaya Pemkab Bantul menjadi kabupaten mandiri dalam pengelolaan sampah untuk menjawab tantangan dari kebijakan desentralisasi pengelolaan sampah yang akan diterapkan pada tahun 2024.
Baca juga: Bantul optimalkan TPS 3R kelurahan selesaikan permasalahan sampah
"Kebijakan itu merupakan tantangan baru bagi kita semua. Tidak lagi hanya meminimalkan jumlah sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, namun Kabupaten Bantul juga harus bisa mandiri pengelolaan sampah," katanya.
Selain mengoptimalkan bank sampah dan TPS 3R, kata dia, pengurangan serta pemilahan sampah di tingkat rumah tangga dan semua produsen sampah harus dibudayakan, kemudian pembangunan sarana prasarana pengolahan sampah residu di tingkat kabupaten.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan generasi muda juga harus diajarkan untuk memilah sampah, salah satunya di lingkungan sekolah. Budaya ini harus terus dikembangkan agar mereka lebih memahami cara menjaga lingkungan hidup.
Baca juga: Kabupaten Bantul berupaya membangun budaya mengolah sampah
"Masyarakat Bantul harus memiliki budaya memilah sampah dan daur ulang dengan baik. Harapannya pada tahun 2025 nanti Bantul akan menjadi kabupaten yang bersih, asri, dan kualitas lingkungan hidupnya meningkat," kata Abdul Halim.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023