Penopang utama kinerja BRI Group di antaranya adalah kemampuan BRI menyalurkan kredit yang tumbuh double digit ....
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI membukukan laba Rp44,21 triliun dari Januari hingga September 2023 atau tumbuh 12,47 persen secara year on year (yoy).
"Penopang utama kinerja BRI Group di antaranya adalah kemampuan BRI menyalurkan kredit yang tumbuh double digit dan juga penghimpunan dana pihak ketiga dan juga dana murah yang tumbuh double digit," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers yang diikuti virtual di Jakarta, Rabu.
Kinerja impresif BRI juga didukung dengan kualitas kredit yang terjaga dan proporsi fee based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI.
Baca juga: BRI mengawal Desa Nepo kembangkan potensi ekonomi
Sunarso menuturkan BRI mencatatkan aset yang tumbuh 9,93 persen secara year on year sehingga total aset BRI Group mencapai Rp1.851,97 triliun.
Sebagai fungsi intermediasi sampai akhir September 2023, kredit BRI tumbuh 12,53 persen (yoy) sehingga total kredit yang disalurkan BRI mencapai Rp1.250,72 triliun pada kuartal III 2023.
Selain itu, hingga September 2023 BRI mencatatkan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.290,29 triliun atau tumbuh 13,21 persen (yoy).
Penopang utama DPK bersumber dari dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) dengan porsi mencapai 63,64 persen atau sebesar Rp821,14 triliun, dan pertumbuhan tertinggi berasal dari pertumbuhan giro di mana pertumbuhannya mencapai 28,12 persen.
"Kinerja giro BRI ini tak lepas dari strategi perseroan yang fokus pada optimalisasi value chain, kemudian melalui wholesale transaction banking dan digitalisasi di wholesale transaction banking dengan platform yang kami sebut QLola," ujarnya.
Baca juga: Pakar AS: BRI berkontribusi besar untuk infrastruktur Afrika
QLola mengintegrasikan berbagai fitur antara lain cash management, trade finance, supply chain management, foreign exchange, investment service dan financial dashboard.
Menurut Sunarso, pendapatan yang terus membaik bukan hanya berasal dari pertumbuhan kredit tetapi dari fee based income. Fee based income BRI tumbuh 12,19 persen mencapai Rp15,56 triliun hingga September 2023.
Pencapaian fee based income sejalan dengan volume transaksi super apps, BRImo. Volume transaksi BRImo tumbuh 66,87 persen mencapai Rp2.984 triliun hingga September 2023. Jumlah pengguna BRImo sudah mencapai 29,8 juta pengguna.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023