Netanya (ANTARA News) - Makin seru, makin mencekam, dan makin menggetarkan karena dua raksasa di peta sepak bola dunia, yakni Jerman dan Spanyol bergelut dalam duel "maut" bermerk Euro U-21 di Winner Stadium, Netanya, pada Senin dini hari WIB.
Jerman U-21 telah menerima pukulan telak di ulu hati. Skuad "Panzer muda" kalah 2-3 menghadapi Belanda U-21 pada Jumat (7/6).
Sementara Spanyol U-21 menang dengan susah payah 1-0 atas Rusia U-21. Tidak ada kata lain, bagi kedua skuad muda masing-masing untuk "baku kirim" serangan demi serangan.
Jerman pantang menyerah, sementara Spanyol pantang ditantang. Sebuah laga yang menjanjikan perjuangan serentak menyajikan hiburan, karena laga bola merujuk daya juang untuk menggamit daya penghiburan di tengah situasi dunia yang disesaki perseteruan.
Spanyol ngotot benar-benar ngotot di laga perdana. Mereka mendominasi pertandingan dengan alur serangan bertubi-bertubi, meski dewi Fortuna akhirnya berbelas kasih kepada Alvaro Morata yang mencetak gol semata wayang bagi timnya. Spanyol beroleh tiga poin.
Spanyol datang ke turnamen ini berbekal rekor kemenangan mencengangkan bahkan membuat nyali lawan ciut. Pasukan asuhan pelatih Julen Lopetegui ini tidak terkalahkan dalam 22 pertandingan terakhir.
Kubu Spanyol sedikit terusik. Sergio Canales pulang kampung karena mengalami cedera hamstring ketika menghadapi Rusia. Menghadapi Jerman, apakah Iker Muniain akan menggantikan Canales? "Ini jelas pukulan besar yang jelas tidak pernah kami harapkan," kata Lopetegui.
Kekalahan Jerman dari Belanda sungguh tidak terduga. Jerman punya rekor tidak terkalahkan dalam 14 laga terakhir. Jungkir balik "logika" ini yang menjadi bara semangat bagi Jerman untuk membuat perhitungan ketika menghadapi Spanyol.
Dengan Peniel Mlapa masih dibekap cedera hamstring dan masih absennya gelandang Christoph Moritz karena terkena flu, pelatih Rainer Adrion dituntut putar otak. Pilihan jatuh kepada pemain bertahan Sead Kolasinac dan striker Sebastian Polter.
Komentar dua pelatih:
Rainer Adrion (Jerman U-21):
"Spanyol punya kualitas dalam melancarkan serangan dan menghimpun kekuatan di lini pertahanan. Secara keseluruhan, mereka tampil padu. Bagi kami, penting bagi kami terus memperkuat lini pertahanan dan melakukan transisi secara tepat dan cepat."
"Kami telah menganalisis permainan Spanyol. Kami menaruh hormat kepada mereka. Kami perlu kokoh di lini pertahanan. Jika kami menghalau laju serangan mereka dan melakukan serangan balik secara cepat, maka Spanyol bakal rapuh. Kami perlu memanfaatkan ruang di lini tengah."
"Kami tidak akan turun dengan formasi bertahan. Ini telah kami pahami ketika kami menghadapi Belanda. Kami tidak akan membiarkan para pemain Spanyol menguasai lini tengah lapangan dengan penguasaan bola. Kami harus mampu melakukan penguasaan bola dan terus menekan Spanyol."
"Buktinya, Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen tampil mengesankan ketika mengalahkan Spanyol di Liga Champions. Dua tim dari Liga Spanyol tersingkir. Ini bakal menjadi bagian dari trend di masa depan."
Julen Lopetegui (Spanyol U-21):
"Kami mampu melaju ke turnamen bukan kebetulan. Kami pernah melewati laga sangat sulit, salah satunya ketika melawan Rusia. Ini normal terjadi dalam sebuah turnamen. Kami hanya perlu bekerja lebih keras dan terbuka kepada setiap perkembangan."
"Jerman tampil sebagai tim yang handal. Mereka tampil hebat ketika melawan Belanda, dan mereka sebenarnya berpeluang menang, meski akhirnya mereka kalah. Mereka tampil sungguh bagus di babak kedua. Untuk itu, kami harus tetap fokus kepada pertandingan ini. Kami tahu apa yang harus kami lakukan menghadapi mereka."
"Jerman bermain mumpuni dengan didukung sejumlah pemain berkualitas. Para pemain mereka berasal dari tim-tim besar di Eropa. Setiap tim berpeluang melaju ke semi-final, meski yang kami pikirkan sekarang yakni menghadapi Jerman."
Prakiraan susunan pemain:
Jerman U-21 (4-2-3-1):
Leno (penjaga gawang), Sorg, Ginter, Thesker, Jantschke – Moritz, Rudy – Herrmann, Holtby, Volland – Lasogga
Spanyol U-21 (4-2-3-1):
De Gea (penjaga gawang), Montoya, Bartra, Inigo Martinez, Moreno, Illarramendi, Alcantara, Isco, Koke, Tello, Rodrigo
Prediksi tiga besar
Jerman U-21 1-2 Spanyol U-21 (15,49 persen)
Jerman U-21 0-2 Spanyol U-21 (14,09 persen)
Jerman U-21 1-0 Spanyol U-21 (14,09 persen)
Head to Head
UEFA European U-21 Championship (EU21) 15 Juni 2009 Spanyol U-21 0 - Jerman U-21 0
Lima pertandingan terakhir:
Jerman U-21
6 Jun 2013 Belanda U-21 3 - Jerman U-21 2 EU21
16 Oct 2012 Switzerland U-21 1 - Jeman U-21 3 EU21
12 Oct 2012 Jerman U-21 1 - Switzerland U-21 1 EU21
10 Sep 2012 Bosnia U-21 4 - Jerman U-21 4 EU21
7 Sep 2012 Jerman U-21 3 - Belarusia U-21 0 EU21
Spanyol U-21
6 Jun 2013 Spanyol U-21 1 - Rusia U-21 0 EU21
13 Nov 2012 Italia U-21 1 - Spanyol U-21 3 FR
16 Oct 2012 Denmark U-21 1 - Spanyol U-21 3 EU21
11 Oct 2012 Spanyol U-21 5 - Denmark U-21 0 EU21
10 Sep 2012 Spanyol U-21 6 - Kroasia U-21 0 EU21
Narasi prediksi:
Jerman punya amunisi yang siap meledak di lini depan, meski hanya sebagai pemain cadangan. Dia Kevin Volland yang telah membuktikan diri ketika tampil melawan Belanda. Ketajaman Lewis Holtby sebagai gelandang serang juga perlu mendapat perhatian kubu Spanyol.
Di kubu Spanyol, pemain depan Alvaro Morata bakal mengancam pertahanan Jerman. Dia mencetak gol kemenangan ketika Spanyol melawan Rusia.
Gelandang-gelandang Spanyol akan tampil atraktif melawan Jerman. Duet Thiago Alcantara dan Isco menjadi gelandang impresif bagi skuad Matador.
Spanyol kerapkali tampil sungguh perkasa di berbagai turnamen di Eropa. Mereka memeragakan kreativitas yang tidak pernah padam dan mampu mendulang berbagai sukses.
Jerman bakal menghadapi perlawanan sengit. Pertanyaannya, apakah Spanyol masih tetap mengandalkan operan-operan pendek, sementara Jerman relatif paham menghadapi gaya permainanan itu.
Tinggal sekarang kecerdikan dan kejelian barisan depan Spanyol untuk mencari dan menemukan pola serangan yang dapat membuat kalang kabut barisan belakang Jerman.
Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013