Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjadikan Provinsi Jambi dan Kalimantan Selatan sebagai proyek percontohan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara terpadu dan terencana.
"Dua provinsi ini akan kami jadikan project pilot (proyek percontohan) di dalam penanggulangan karhutla secara terpadu strategi atau berencana," kata Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK Hanif Faisol Nurofid saat menghadiri rapat koordinasi penanggulangan karhutla di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan rencana itu dilatarbelakangi keberhasilan dua provinsi tersebut dalam menangani kasus karhutla.
Hal itu dibuktikan dengan kondisi karhutla yang dinilai telah berhasil dikendalikan dan luas lahan yang terbakar juga mengalami penurunan dari puluhan ribu hektare menjadi hanya 1.200 hingga 1.600 hektare.
"Yang jelas kita berbicara bukti ya evidence (bukti) dari luasan dan di angka puluhan hektare tahun ini Jambi berhasil menekan sampai 1.600 atau 1.200 hektare. Itu angka yang sangat kecil ternyata upayanya juga kordinasi rutin mulai dari langkah yang dilakukan," kata dia.
Baca juga: BNPB telah lakukan 271 TMC padamkan karhutla
Berkurangnya karhutla yang terjadi di Jambi, kata dia, karena dua faktor. Faktor pertama karena adanya pencegahan minat pada masyarakat untuk membakar dan yang kedua menjaga objek untuk tidak mudah terbakar.
"Ini dua hal yang dikemukakan oleh Pak Danrem sudah komplit upaya-upaya sangat komprehensif ya mulai dari penanganan darat dan udaranya termasuk juga dukungan-dukungan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) yang berstrategi. Jadi di Jambi penggunaan TMC dioptimalkan pada titik karhutla itu terjadi tidak asal tebar garam tetapi sudah memproyeksikan arah angin dan kecepatan anginnya sehingga penebaran potensi awan itu bisa diarahkan ke lokasi terjadinya karhutla," ujar dia.
Dia mengakui bahwa kondisi udara di Provinsi Jambi sangat erat dipengaruhi oleh kondisi udara provinsi tetangganya, yaitu Sumatera Selatan.
Namun, upaya yang telah dilakukan oleh Provinsi Jambi dinilai telah komprehensif dan akan dirumuskan menjadi program.
"Kalau semua terencana apalagi dengan pola tahunan El Nino yang katakan 4-5 tahunan sepertinya kita sudah sangat siap ya dengan yang sudah dilakukan Pak Kapolda dan Pak Danrem kita akan jadikan itu kegiatan resmi yang terencana di dalam anggaran-anggaran kita. Mudah-mudahan tahun depan ya kita akan tekan habis dengan kondisi ini," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Kalsel optimalkan upaya selamatkan ekosistem lahan gambut
Baca juga: BNPB: Hotspot di wilayah prioritas Kalimantan berkurang drastis
Baca juga: KLHK sebut solusi permanen penanganan karhutla turunkan titik panas
Pewarta: Moch Mardiansyah Al Afghani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023