Satu tahun ini saya fokus pada produksi padi, jagung, dan kedelai. Kita menekan dulu impor agar bisa swasembada.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa fokus kerja dalam satu tahun masa jabatannya adalah memperkuat produksi berbagai komoditas strategis seperti padi dan jagung sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Satu tahun ini saya fokus pada produksi padi, jagung, dan kedelai. Kita menekan dulu impor agar bisa swasembada," ujar Mentan Amran pada hari pertama bekerja di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Rabu.
Amran optimistis target peningkatan produksi pertanian sesuai arahan Presiden Jokowi dapat tercapai seperti yang pernah dilakukan pada 2017 dan 2021 lalu.
Baca juga: Amran bakal tekan impor beras setelah ditunjuk jadi Menteri Pertanian
Dia menegaskan, semua program menteri terdahulu yang baik untuk kepentingan bangsa dan negara akan dilanjutkan. Contohnya pada saat dia memimpin Kementan terdapat program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani atau yang dikenal dengan Program Serasi.
"Semua program yang baik akan kami lanjutkan. Kita sudah pernah swasembada dan harus kita capai kembali," katanya.
Saat ditanya mengenai cuaca ekstrem El Nino yang saat ini tengah berlangsung, Amran mengaku pernah melalui masa sulit tersebut pada 2015. Waktu itu, El Nino dapat dilewati dan produksi tetap tinggi.
"Kita sudah pernah melewati El Nino dengan sangat baik. Jadi tahun ini kita hadapi juga dengan cara yang terbaik," ucapnya.
Baca juga: Celios sebut Mentan baru harus segera selesaikan masalah pupuk
Terakhir, Amran menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini menjalankan roda pembangunan pertanian Indonesia. Salah satu yang paling berjasa adalah Presiden Joko Widodo yang memberi perhatian besar pada sektor pangan.
"Saya menyampaikan terimakasih kepada Presiden yang telah memberikan amanah dan kepercayaan ini. Padahal sebelumnya saya tidak pernah membayangkan akan kembali ke sini (Kementan)," tuturnya.
Kementerian Pertanian menargetkan produksi beras pada 2024 mencapai 35 juta ton, meningkat dibandingkan 2023 ini yang berjumlah 31 juta ton.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023