Yogyakarta (ANTARA News) - Balai Yasa Yogyakarta menargetkan perbaikan dan pemeliharaan lokomotif menjelang Lebaran 2013 sudah bisa selesai akhir Juli sehingga selama arus mudik teknisinya bisa diperbantukan ke berbagai depo untuk mengantisipasi kerusakan lokomotif angkutan Lebaran.
"Pada 30 Juli, proses perbaikan dan perawatan lokomotif sudah harus selesai sehingga seluruh teknisi dari Balai Yasa Yogyakarta dapat diperbantukan di berbagai depo mengantisipasi apabila ada kerusakan lokomotif atau kereta selama Angkutan Lebaran 2013," kata Kepala Balai Yasa Yogyakarta John Roberto di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, jumlah lokomotif yang telah menjalani perawatan dan perbaikan di Balai Yasa Yogyakarta hingga akhir Juli ditargetkan mencapai 70 unit.
"Seluruh lokomotif tersebut sudah siap digunakan mendukung pelaksanaan Angkutan Lebaran 2013 yang akan dimulai pada 1 Agustus hingga 18 Agustus," katanya.
Ia mengatakan, perawatan terhadap lokomotif merupakan kegiatan rutin yang harus dilakukan untuk menjaga agar setiap lokomotif yang dijalankan dalam kondisi baik karena sekitar 40 persen dari lokomotif yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia sudah berusia tua.
"Ada yang buatan 1977. Sehingga saat ini usianya sudah mencapai 36 tahun," katanya.
Selama masa Angkutan Lebaran 2013, PT Kereta Api Indonesia akan menyiapkan 40 kereta api tambahan sehingga akan ada 305 rangkaian kereta yang dioperasikan dengan 1.558 kereta yang terdiri dari 1.419 kereta reguler dan 139 kereta cadangan.
Selain itu, jumlah lokomotif yang disiapkan mencapai 307 unit yang terdiri dari 266 lokomotif reguler dan 41 lokomotif cadangan. Lokomotif cadangan tersebut akan disiapkan di sejumlah stasiun yang lokasinya strategis.
"Misanya di Madiun, Cirebon, Purwokerto, Kertosono, Cikampek, Solo dan Yogyakarta. Jika sewaktu-waktu ada kerusakan lokomotif, maka lokomotif cadangan itu bisa dioperasikan," katanya.
Dari ratusan lokomotif yang akan dioperasikan untuk mendukung Angkutan Lebaran tersebut juga terdapat 55 lokomotif baru. "40 lokomotif baru akan dioperasikan dan sisanya untuk cadangan. Tahun depan, PT Kereta Api Indonesia juga berencana menambah 50 lokomotif baru untuk menggantikan lokomotif lama," katanya.
John mengatakan, lokomotif baru tersebut sudah dilengkapi dengan dua kabin sehingga dari sisi keamanan lebih baik bila dibanding lokomotif lama yang hanya memiliki satu kabin.
"Dengan dua kabin, maka kondisi lokomotif akan sama saat dibalik. Pada lokomotif lama, ada beda jarak pandang sekitar 18 meter saat posisi lokomotif dibalik. Selain itu, sudah menggunakan sistem panel sehingga bisa dioperasikan dengan lebih baik," kata John.
Selain lokomotif, Balai Yasa juga terus menyiapkan kereta ekonomi yang dilengkapi pendingin udara. "Konstruksi pendingin udara sudah diperhitungkan dengan matang dari segi keamanan dan kenyamanan," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013